Minggu, 24 November 2013

REFLEKSI HARI GURU NASIONAL

Ingatkah anda dengan Hari Guru Nasional?
Selaku seorang murid (tidak ada mantan murid) , selayaknya kita selalu mengngat jasa-jasa sorang guru. Mereka yang telah mengajarkan kita membaca, menulis, berinteraksi dan berbagai ilmu lainnya. Tentunya mereka adalah orang yang sangat berjasa dalam kehidupan setiap orang selain kedua orang tua . Sudah selayaknya selain mengingat jasa-jasa mereka tentunya harus ada kontribusi dari kita terhadap sang GURU. Setidaknya kita juga harus mengingat Hari Guru Nasional yang jatuh pada tanggal 25 November (hari ini).

WISE WORD 'BOUT BEST FRIEND

"Seorang sahabat mungkin tidak memiliki banyak kesamaan denganmu, 
tapi ia akan selalu menghargai perbedaan yang ada"

Jumat, 22 November 2013

MADRASAH PENGABDIANKU Part-2

“Aku bukan siapa-siapa, namun aku ingin mengabdi kepada agama, bangsa dan negara.” Itulah moto hidup saya yang sederhana. Pengabdian sebagai guru di sebuah desa kecil, yaitu Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro. Tepatnya MI. KHOIRIYAH Pilanggede yang tak lain adalah sekolah dimana aku dulu pernah belajar. Sebuah sekolah yang meskipun dikatakan sebagai MI Pinggiran, namun ternyata sudah mencetak ribuan alumni yang tersebar di berbagai kota besar di Indonesia, dan tidak sedikit yang sudah sukses dalam kehidupannya.

MADRASAH PENGABDIANKU Part 1

Untuk mencapai sekolah membutuhkan waktu 10 menit dengan kendaraan bermotor. Jalanan yang berbatu dan berdebu tak menyurutkan semangatku. biarpun terkadang, rasa lelah itu selalu mendera. Namun, cita-cita sebagai guru harus tetap terjaga. Impian itu harus saya rengkuh: sebagai guru.

Saya mengajar sebagai guru Madrasah Tsanawiyah di Desa Bulu, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro. Daerah ini berupa pedesaan yang terletak 4 KM dari pusat kecamatan.
Aku bukanlah pegawai negeri sipil. Menteri pendidikan tidak pernah memberikan surat pengangkatan untuk diriku. Meskipun begitu, saya selalu berangkat pagi menuju sekolah, saya tak ingin para siswa mendahuluiku.
Jangan bayangkan jika sekolah tempatku mengabdi seperti yang ada di sinetron-sinetron atau FTV, sekolah ini hanyalah bangunan dengan beberapa kelas dengan furnitur seadanya. Untuk mengajar pun para guru masih harus menggunakan kapur tulis & bergelut dengan debu kapur yang terkadang sampai membuat kami terbatuk-batuk.

BAPAK NOMOR 1 SEDUNIA

AYAHKU adalah ayah juara satu sedunia – Andrea Hirata
Dari kecil aku telah memanggilnya dengan sebutan “bapak”. Ketika berbincang dengan orang lain dan menceritakan tentang beliau, aku juga tetap menyampaikannya dengan kata “bapak”. Aku tak mau mengubahnya dengan panggilan “ayah”, “papah”, atau “abi”. Tak perlu gengsi, meskipun terkesan ndeso, namun panggilan itu  termasuk kata-kata yang pertama diajarkan kepadaku ketika aku mulai bisa berbicara. Panggilan itu merupakan wujud rasa sayang mereka, ketika dengan bangga dan kebahagiaan yang membuncah mereka mendengar kata itu keluar dari mulut kecilku ketika balita. Sampai kapanpun insyaAllah aku akan tetap memanggil beliau dengan panggilan itu.
 Bapak adalah seorang yang sangat senang menonton acara berita di televisi, jadi tak heran jika beliau sangat update dengan berita terkini. jangan salah, meskipun usianya sudah tak bisa dikatakan muda lagi, tapi pemahaman, analisa, dan sikap kritis beliau tak kalah. obrolan kami lebih sering membicarakan hukum positif, bagaimana seharusnya negara ini dijalankan, tentang tingkah polah oknum yang menyelewengkan kekuasaannya dengan korupsi, tentang kebusukan para politikus yang pragmatis, dan macam-macam berita yang bersliweran di layar kaca. Semangat beliau tak surut dimakan waktu. beliau memang tak bisa berkontribusi banyak untuk menciptakan kondisi madani dalam pemerintahan. paling tidak, beliau melakukan hal yang terbaik di lingkungan kerjanya, sebagai seorang guru sekaligus kepala madrasah di MI rintisan mbah kakung yang berlokasi di depan rumah kami.

Teruntuk Ukhti-Q Sahabat-Q

 
Jika aku tak mengenalmu, mungkin aku tak mengerti betapa indahnya ukhuwah itu...
betapa anehnya rasa rindu,...
betpa uniknya rasa kasih sayang,...
betapa pentingnya sebuah pengorbanan,...
betapa bahagianya sebuah perjumpaan,...
betapa berharganya sebuah senyuman,..
betapa bermaknanya sepatah kata,...
dan juga mungkin betapa sakitnya saat aku tidak bisa berada dekat dengan  saudara sepertimu,...
mungin kau tak pernah tahu,
begitu banyak kebahagiaan yang kuraih saat berjumpa denganmu,..
Terimakasih sudah menjadi bagian dari hidupku,..
dan memberi warna dalam kehidupanku...

 

Jumat, 15 November 2013

Ice Breaking dalam Pembelajaran

Memahat Patung
Permainan ini bisa dipakai untuk menyadarkan peserta bahwa manusia tidak bisa dibentuk sedemikian rupa oleh orang lain.
Langkah – langkah :
  • Minta beberapa orang peserta untuk tampil ke depan;
  • Minta satu orang untuk menjadi pemahat patung, satu orang lainnya menjadi patung itu sendiri.
  • Minta pemahat patung untuk mulai bekerja menjadikan patung itu sesuai dengan keinginannya dengan cara membimbing posisi kepala, kaki, tangan, tubuh patungnya (misal : tangan kanan ke atas, tangan kiri memegang kepala, lutut kanan bertumpu di lantai, kepala belok ke kiri, dsb)
  • Minta patung untuk menuruti semua posisi yang diminta oleh pemahat (selama proses, pemahat dan patung tidak boleh saling berbicara)
  • Setelah selesai, ajukan pertanyaan kepada para pemahat : Apakah menyenagkan membuat patung sesuai keinginannya sendiri ?
  • Ajukan juga pertanyaan kepada para pemahat : Apakah menyenagkan untuk dibentuk sedemikian rupa oleh orang lain ?
  • Kemudian diskusikan bersama peserta : Apakah manusia bisa dibentuk sedemikian rupa oleh orang lain ? Apakah anak – anak bisa ? Apakah orang dewasa bisa ? Bagaimana tanggapan peserta tentang permainan ini ?
=========================================

Game Kerjasama dan Komunikasi

1. Badai Berhembus (The Great Wind Blows)
Strategi ini merupakan icebreaker yang dibuat cepat yang membuat para peserta latihan bergerak tertawa. Strategi tersebut merupakan cara membangun team yang baik dan menjadikan para peserta lebih mengenal satu sama lain.
Langkah-langkah :
  • Aturlah kursi –kursi ke dalam sebuah lingkaran. Mintalah peserta untuk duduk di kursi yang telah disediakan.
  • Jelaskan kepada peserta aturan permainan, untuk putaran pertama pemandu akan bertindak sebagai angin.
  • Pemandu sebagai angin akan mengatakan ‘ angin berhembus kepada yang memakai – misal : kacamata’ (apabila ada beberapa peserta memakai kacamata).
  • Peserta yang memakai kacamata harus berpindah tempat duduk, pemadu sebagai angin ikut berebut kursi.
  • Akan ada satu orang peserta yang tadi berebut kursi, tidak kebagian tempat duduk. Orang inilah yang menggantikan pemandu sebagai angin.
  • Lakukan putaran kedua, dan seterusnya. Setiap putaran yang bertindak sebagai angin harus mengatakan ‘angin berhembus kepada yang …………. (sesuai dengan karakteristik peserta, misal : baju biru, sepatu hitam, dsb)
============================

Sudahkah anda menjadi Guru Profesional?

Guru adalah pekerjaan Yang sangat mulia, berangkat dari niat “keihlasan” menjadikan suri tauladan, Dan contoh yang sangat berkesan di hati Muridnya, dengan meninggalkan rasa simpati. Juga apa yang diajarkan nya sudah pernah dia lakukan (praktisi),
Sidiq, Amanah, Tabligh dan Fathonah. Itulah Mungkin yang harus kita renungkan, sudahkah kita memenuhi kretaria tersebut untuk menjadi pengajar yang professional???

Kamis, 14 November 2013

Guru; sang Pengajar, Pendidik dan Pemimpin

Kalau kita lihat pada masa perjuangan pendidikan di negara kita, terutama pada saat proklamasi kemerdekaan. Yang paling berjasa pada saat itu adalah guru. Sebuah kata bijak mengatakan bahwa ‘Kalau ingin melihat kualitas suatu bangsa, lihatlah kualitas gurunya’, artinya bahwa keberadaan guru di sini sangat menentukan kualitas suatu bangsa, dan kualitas suatu bangsa bisa dilihat dari mutu. Peningkatan mutu bermuara pada satu masalah utama, yaitu pendidikan. Pendidikan tidak bisa terlepas dari peran guru. Guru merupakan ujung tombak proses pendidikan. Hebat atau rusaknya pemimpin baru yang dilahirkan bisa sangat dipengaruhi oleh sosok guru.

Rabu, 13 November 2013

My Days....

Bismillah….
Tidak ada kata tidak bisa, susah, bingung, apalagi putus asa... yang menandakan kita lemah.
Bila itu suatu masalah dari yang kita hadapi dalam hidup ini... dan kita dapat mengatasinya... berarti kita memperoleh ilmu dan keberkahan yang melimpah dari sang kholik Allah `azza wajalla
 Yaa Rabb...  segala puji bagi-Mu karena kesempurnaan kasih sayang-Mu benar-benar begitu mengesankan.

Aku mendapati diriku berdiri  dalam kesendirian meratapi hidup yang penuh dengan kesan nan istimewa,
dengan puas aku berdiri disana tak lepas ku menghirup teh yang entah sudah keberapa cangkir.

LOMBA PIDATO 4 BAHASA SE-BOJONEGORO

Bojonegoro—Tahapan Lomba pidato 4 bahasa yaitu bahasa jawa, indonesia, ingris dan arab. Tahap seleksi untuk Pidato Bahasa Indonesia dan Jawa  mulai dilaksana­kan pada hari ahad  (10 Nopember 2013) , sedangkan pada hari berikutnya yaitu Senin, 11 Nopember dilakukan seleksi untuk pidato Bahasa Ingris dan Arab. Tahap awal ini merupakan babak penyisihan terhadap lebih kurang 60 orang peserta sampai tanggal 11 Nopember  2013.
Pelaksanaan lomba pidato untuk tingkat Kabupaten Bojonegoro  ini merupakan lomba yang diadakan oleh Persatuan Pelajar Madrasah At-Tanwir Talun Sumberejo yang nantinya  grandfinal akan dilaksanakan pada ahad, 17 Nopember 2013.

Senin, 11 November 2013

MEMPERINGATI HARI PAHLAWAN DENGAN BERSIKAP SEBAGAI PAHLAWAN

Ahad, 10 Nopember 2013 sekolah kami mengadakan upacara bendera dalam rangka memperingati hari pahlawan. Para siswa dan siswi MI. Khoiriyah Pilanggede Balen berdiri rapi di lapangan upacara. Mereka sudah siap sedia untuk mengikuti upacara bendera secara khidmat.
Petugas upacara nampak telah mempersiapkan diri dengan baik.  Upacara bendera pun siap digelar dengan suasana pagi yang sangat cerah.
Petugas MC memberi informasi bahwa upacara akan segera dimulai, dan pemimpin upacara bendera masuk ke dalam posisinya. Pembina upacara, bapak M. Bashiron, S.Pd.I. (Kepala MI.Khoiriyah Pilanggede) sudah siap di depan tempat yang telah disediakan.

Minggu, 03 November 2013

EVERYTHING ABOUT NILAI HARIAN SISWA

Nilai harian adalah beberapa jenis nilai yang dilaksanakan oleh guru untuk diambil reratanya menjadi nilai rapor. Dalam pembelajaran, jenis nilai terdiri dari 3 nilai, kognitif, afektif, dan psikomotor. Nilai kognitif dapat berupa nilai tugas dan nilai ulangan harian. Ulangan harian adalah tes/ujian yang harus dikerjakan oleh para siswa secara rutin pada setiap akhir pembelajaran satu kompetensi dasar (KD) atau lebih. Jika suatu KD tergolong pendek, misal pembelajarannya selesai dalam 2 jam pelajaran, guru hanya pemberikan tes pendek secara lisan/ tulis untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran saat itu. Tes ini bukan tergolong ulangan harian.