Dari kecil aku telah memanggilnya dengan sebutan “bapak”. Ketika
berbincang dengan orang lain dan menceritakan tentang beliau, aku juga
tetap menyampaikannya dengan kata “bapak”. Aku tak mau mengubahnya
dengan panggilan “ayah”, “papah”, atau “abi”. Tak perlu gengsi, meskipun
terkesan ndeso, namun panggilan itu termasuk kata-kata yang
pertama diajarkan kepadaku ketika aku mulai bisa berbicara. Panggilan
itu merupakan wujud rasa sayang mereka, ketika dengan bangga dan
kebahagiaan yang membuncah mereka mendengar kata itu keluar dari mulut
kecilku ketika balita. Sampai kapanpun insyaAllah aku akan tetap
memanggil beliau dengan panggilan itu.
Bapak adalah seorang yang sangat senang menonton acara berita di televisi,
jadi tak heran jika beliau sangat update dengan berita
terkini. jangan salah, meskipun usianya sudah tak bisa dikatakan muda
lagi, tapi pemahaman, analisa, dan sikap kritis beliau tak kalah.
obrolan kami lebih sering membicarakan hukum positif, bagaimana
seharusnya negara ini dijalankan, tentang
tingkah polah oknum yang menyelewengkan kekuasaannya dengan korupsi,
tentang kebusukan para politikus yang pragmatis, dan macam-macam berita
yang bersliweran di layar kaca. Semangat beliau tak surut dimakan waktu.
beliau memang tak bisa berkontribusi banyak untuk menciptakan kondisi
madani dalam pemerintahan. paling tidak, beliau melakukan hal yang
terbaik di lingkungan kerjanya, sebagai seorang guru sekaligus kepala madrasah di MI rintisan mbah kakung yang berlokasi di depan rumah kami.
Bapak, adalah sosok yang sederhana. background keluarganya
memang berasal dari keluarga desa kecil di bantaran sungai bengawan solo. mbah dok dan
mbah nang adalah seorang petani, setelah sebelumnya hanya menjadi
seorang buruh tani. petani pada jaman dahulu masih sangat serba kurang
secara finansial. bahkan untuk menyekolahkan anak saja masih kurang.
sedari kecil bapak sering dihadapkan pada problematika hidup, sehingga
menuntut diri untuk mandiri.
Bapak saya juga ayah nomor satu sedunia.
Kupersembahkan karya kecil ini sebagai ucapan terima kasihku untuk Bapak atas tulusnya cinta dan kasih sayang yang tak pernah lelah beliau
curahkan padaku. Bapak, I love you, forever and ever…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar