Sejak 16 Juli- Oktober 2011 saya magang (praktek mengajar)
di SMAN 3 Semarang (RSBI) yang terletak di jalan Pemuda atau lebih tepatnya depan balai kota Semarang, banyak
kemudian ilmu yang di peroleh dari perkuliyahan selama ini, namun
tentunya tidak semudah membalikkan telapak tangan untuk
mengaplikasikannya di lapangan. Ada hal-hal tertentu yang harus di
sikapi secara bijak di lapangan, kita tidak boleh saklak dengan teori
yang di peroleh hasil dari belajar, toh kenyataanya kita juga setelah
kelapangan dan terjun langsung menjadi guru amatlah sulit untuk mengubah
kebiasaan yang sudah mengakar selama ini, mulai dari metode belajar
ceramah, guru sering meninggalkan kelas, guru kurang responsibility
dengan tugasnya sampai kepada cara mengajar yang monoton dan tidak
menerapkan cara mengajar PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif,
dan Menyenangkan).
Selaku guru model yang memiliki tugas
memperbaiki sistem mengajar selama ini memiliki beban ekstra keras
dengan kondisi sekarang ini, permasalahannya bukan hanya saja faktor
guru, akan tetapi juga dari siswa. Kebiasaan siswa selama ini menerima
suapan materi dari dari guru sudah membuat mereka nyaman dengan kondisi
tersebut, pengalaman di lapangan mereka lebih suka belajar sendiri dari
pada kerja kelompok, dan juga ketika di kelompokkan, tingkah laku mereka
semakin menjadi jadi, ribut sana-sini, dan hal yang di ributkan
bukanlah hal materi diskusi saja akan tetapi semua hal yang sering
mereka kerjakan baik dirumah maupun di sekolah yang sudah menjadi suatu
hal kebiasaan.
Saya akui ini masih permulaan, bagi saya
yang akan bicara semuanya adalah waktu. Semakin sering guru menerapkan
metode belajar Cooperatif Learning maka siswa juga akan semakin suka
dengan metode tersebut. Permasalahannya sekali lagi bukanlah masalah
suka atau tidak dengan metode tersebut, akan tetapi masalah siap atau
tidak, guru tidak siap untuk mengajar dengan PAIKEM karena tidak ada
contoh dan fasilitas yang mendukung, siswa juga belum siap menjadi bahan
percobaan dengan fasilitas yang belum memadai tadi, akhirnya menurut
saya masalah kasiapanlah yang menjadi tantangan guru model saat ini.
Manjadda Wajadda, inilah tekad yang
sering saya tanamkan dalam jiwa selama ini, mudah-mudahan kesungguhan,
kerja keras, kerja cerdas dan tawakkallah bisa membantu menjadikan
pengabdian ini berbuah manis yang bisa kupetik nanti. Keep Spirit ^__^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar