Selain menggunakan rumus untuk
menunjukkan komposisi molekul dan komposisi senyawa, kimiawan telah
mengembangkan suatu sistem penamaan zat berdasarkan komposisinya. Tata nama
senyawa kimia adalah cara penamaan senyawa kimia yang sistematis dan telah
disepakati secara internasional oleh IUPAC (International Union Pure and
Applied Chemistry).[1]
Dengan cara penamaan yang sistematis akan lebih mudah menentukan nama suatu
senyawa dengan mengetahui unsur yang menyusun senyawa tersebut beserta
komposisinya.
Berdasarkan jumlah atom yang menyusunnya, senyawa kimia dapat dikelompokkan
menjadi senyawa biner dan poliatomik. Ion yang terdiri dari dua atom atau lebih yang terikat bersama, disebut
ion poliatomik yang umum dijumpai, terutama terdiri dari unsur-unsur bukan
logam.[2]
Sebagaimana
menurut Effendy dalam bukunya A-Level Chemistry: a
poliatomic anion is an anion consisting of two
or more atoms chemically bonded together and carrying a net electric charge. Anion
poliatomik merupakan anion yang terdiri dari dua atom atau lebih yang saling
berikatan kimia dan memiliki muatan negatif. Sejumlah ion poliatomik tertera
pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Beberapa ion Poliatomik
Ion-ion Poliatomik
|
Nama Ion
|
Ion-ion Poliatomik
|
Nama Ion
|
NH4+
|
Ion Ammonium
|
NO2-
|
Ion Nitrit
|
CH3COO-
|
Ion Asetat
|
NO3-
|
Ion Nitrat
|
CO32-
|
Ion Karbonat
|
C2O42-
|
Ion Oksalat
|
HCO3-
|
Ion Bikarbonat
|
MnO4-
|
Ion Permanganat
|
ClO-
|
Ion Hipoklorit
|
PO43-
|
Ion Fosfat
|
ClO2-
|
Ion Klorit
|
HPO42-
|
Ion Hidrogen Fosfat
|
ClO3-
|
Ion Klorat
|
H2PO4-
|
Ion Dihidrogen Fosfat
|
ClO4-
|
Ion Perklorat
|
SO32-
|
Ion Sulfit
|
CrO42-
|
Ion Kromat
|
SO42-
|
Ion Sulfat
|
Cr2O72-
|
Ion dikromat
|
HSO3-
|
Ion Bisulfit
|
CN-
|
Ion Sianida
|
HSO4-
|
Ion Bisulfat
|
OH-
|
Ion Hidroksida
|
S2O32-
|
Ion Tiosulfat
|
Dari tabel di
atas dapat dijelaskan bahwa:
1)
Anion poliatomik umumnya lebih banyak dibandingkan
kation poliatomik. Sebuah kation poliatomik yang umum dijumpai adalah NH4+.
2)
Hanya sedikit anion poliatomik yang mempunyai nama
dengan akhiran “ida”. Dalam daftar itu hanya OH- (ion hidroksida)
dan CN- (ion sianida) yang berakhiran “ida”. Yang lain lebih banyak
berakhiran “it’ dan “at”, dan beberapa nama lagi berawalan “hipo” dan “per”.
3)
Sebuah unsur yang banyak terdapat pada anion
poliatomik adalah oksigen. Oksigen yang terikat dengan atom bukan-logam lainnya
disebut oksoanion.
4)
Unsur-unsur bukan logam tertentu (misalnya Cl, N, P
dan S) membentuk deret oksoanion yang mengandung jumlah atom oksigen yang
berbeda-beda. Nama-namanya sesuai dengan bilangan oksidasi atom bukan-logam
yang mengikat atom-atom oksigen, menurut skema:
5)
Semua oksoanion Cl yang umum dijumpai mempunyai
bilangan oksidasi -1, sedangkan S memiliki bilangan oksidasi -2.
6)
Beberapa deret oksoanion mengandung atom H yang
berbeda-beda juga dan diberi nama menurut jumlah atom H. Misalnya HPO42-
disebut hidrogen fosfat dan H2PO4-
disebut ion dihidrogsen fosfat.
7)
Awalan “tio” menyatakan bahwa sebuah atom belerang
telah menggantikan sebuah atom oksigen (Ion sulfat mempunyai satu atom S dan
empat atom O; ion tiosulfat mempunyai dua atom S dan tiga atom O).[3]
Dalam
penelitian ini materi yang dikaji hanyalah tata nama senyawa poliatomik. Gambar
2.4 menunjukkan pembagian senyawa poliatomik.
|
Berdasarkan
diagram diatas, senyawa poliatomik ada yang merupakan senyawa ionik dan ada
yang senyawa kovalen.
1. Senyawa
Poliatomik Ionik
Senyawa Poliatomik ionik terdiri
dari senyawa garam poliatomik dan senyawa basa poliatomik.
a) Tata Nama
Senyawa Garam Poliatomik
Senyawa garam poliatomik adalah
senyawa garam yag kation atau anionnya berupa ion poliatomik.
Contoh: NH4Cl, NaNO3
dan Na2SO4
Senyawa
garam poliatomik diberi nama dengan menyebutkan nama kationnya, kemudian nama
anionnya.
KATION+ANION POLIATOMIK
a)
Tata Nama Senyawa Basa Poliatomik
Basa (base) dapat digambarkan
sebagai zat yang menghasilkan ion hidroksida (OH-) ketika dilarutkan
dalam air.[1]
Senyawa Basa poliatomik merupakan
senyawa ion yang terdiri dari kation logam dan anion OH- (kecuali NH4OH).
Contoh: NaOH, KOH dan Mg(OH)2
Senyawa Basa poliatomik diberi nama
dengan menyebutkan nama logamnya (kecuali NH4OH), kemudian nama ion
OH- yaitu hidroksida.
NAMA LOGAM+HIDROKSIDA
1. Senyawa
Poliatomik Kovalen
Senyawa poliatomik kovalen adalah
senyawa poliatomik yang partikel terkecilnya adalah molekul. Senyawa yang
termasuk ke dalam senyawa poliatomik kovalen adalah senyawa asam oksi.
Asam okso (oxoacid) adalah
asam yang mengandung hidrogen, oksigen dan unsur lain (unsur pusat).[1]
Contoh: H2SO4,
HNO3 dan H3PO4
Tata nama senyawa asam poliatomik
(senyawa asam oksi) mirip dengan tata nama senyawa asam biner, yaitu dengan
menyebutkan unsur H (asam), kemudian nama anion poliatomiknya.
ASAM+NAMA ANION POLIATOMIK
[1] Sandri Juana dan Muchtaridi, Chemistry For
Senior High School Year X Bilingual Based on KTSP 2006, (Jakarta: Yudhistira,
2009), hlm. 118.
[2]
Ralp H. Petrucci-Suminar, Kimia
Dasar Prinsip dan Terapan Moodern, (Jakarta: Erlangga, 1987), Jil-1, hlm. 81.
[3]
Ralp H. Petrucci-Suminar, Kimia
Dasar Prinsip dan Terapan Moodern, hlm. 81.
backgraund terlalu banyak gambar , lebih baik natural ..
BalasHapus