Bertemu kembali dengan sahabat lama membuat saya berpikir dan merenungi perjalanan yang sudah saya lalui selama ini.
1,5 tahun lalu, rasanya br kmrn. Saat kami bersama2 menjalani hari di kampus yang sama. Tertawa dan bercanda seolah tak ada hari esok yang perlu di risaukan. Berbagi idealisme, berbagi tawa dan ribut bersama, upsss
Jalan hidup setiap insan (saya, sahabat saya, dan juga Anda pembaca) seringkali merupakan route yg berjalan di luar ekspektasi awal. Tak kurang dari kita sekian tahun yang lalu berencana & menggariskan jalan hidup yang diinginkan. Dalam kenyataannya banyak skali dinamika yang tak pernah disangka. Setidaknya itulah yang akan Anda rasakan bila mengalami kejadian seperti yang saya - dan kedua sahabat saya- alami. Perjalanan hidup telah membawa kita menjadi tiga sosok yang sama sekali berbeda dari keadaan semula. Meski tentunya tak berarti bahwa karakter dan idealisme kami berubah juga. Sampai hari ini saya masih seorang Ririn seperti 1,5 tahun lalu, begitu juga sahabat2 saya.
Yah… begitulah kami
1,5 tahun lalu, rasanya br kmrn. Saat kami bersama2 menjalani hari di kampus yang sama. Tertawa dan bercanda seolah tak ada hari esok yang perlu di risaukan. Berbagi idealisme, berbagi tawa dan ribut bersama, upsss
Jalan hidup setiap insan (saya, sahabat saya, dan juga Anda pembaca) seringkali merupakan route yg berjalan di luar ekspektasi awal. Tak kurang dari kita sekian tahun yang lalu berencana & menggariskan jalan hidup yang diinginkan. Dalam kenyataannya banyak skali dinamika yang tak pernah disangka. Setidaknya itulah yang akan Anda rasakan bila mengalami kejadian seperti yang saya - dan kedua sahabat saya- alami. Perjalanan hidup telah membawa kita menjadi tiga sosok yang sama sekali berbeda dari keadaan semula. Meski tentunya tak berarti bahwa karakter dan idealisme kami berubah juga. Sampai hari ini saya masih seorang Ririn seperti 1,5 tahun lalu, begitu juga sahabat2 saya.
Yah… begitulah kami
Tepatnya pada hari Jumat-sabtu, 03-04 Januari 2014 lalu kami bertemu kembali setelah terpisah oleh jarak, waktu & rutinitas kami. Pertemuan ini memang sengaja saya skenariokan alias sudah ada planing sebelumnya.
Akhir desember memang waktunya libur buat kami para aktivis dunia pendidikan, oleh karena itu moment tersebut langsung saja saya manfaatkan untuk meng-calling sahabat2 saya ketika kuliah dulu yang kiranya masih berada dan tinggal disekitar bojonegoro-tuban.
Yup! hari itu juga Niswa (dari Senori Tuban), Anugroho (yang masih bingung mutusin antara jadi orang Solo ato Bojonegoro) dan Luluk yang sering ku panggil ciluk (dari Soko-Tuban) datang ke rumahku. Kita bernostalgila bersama-sama. Tertawa & meluapkan rasa rindu untuk bercerita atas pengalaman kehidupan yang telah kita alami 1,5 tahun ini.
Obrolan tersebut tidak hanya sampai di rumahku saja, karena siangnya kami memutuskan untuk berkunjung juga ke rumahnya Ciluk di Soko-Tuban. karena hujan turun dari sore sampai malam akhirnya aku & Niswa memutuskan untuk bermalam di kediaman Ciluk. & keesokan harinya kami lanjut kan perjalanan bersilaturrahim ke rumahnya Niswa di Senori-Tuban. Biarpun Niswa dan ciluk berasal dari kabupaten yang sama tetapi ternyata jarak antara daerah mereka tinggal cukup jauh yang memakan waktu 1 jam perjalanan.
Aku sungguh menikmati perjalanan menuju rumah Niswa karena disepanjang jalan terbentang luas sawah terasering &di dukung oleh indahnya pegunungan.
Jarak Bojonegoro-Tuban menjadi lebih dekat ketika lewat Bengawan Solo dengan perahu motor
Persawahan yang luas & gunung yang indah menemani perjalanan kami menuju Senori
Perjalanan pulang (masih di Senori)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar