Kurikulum Sains disempurnakan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Sains secara nasional. Saat ini kesejahteraan bangsa bukan lagi bersumber pada sumber daya alam dan modal yang bersifat fisik, tetapi bersumber pada modal intelektual, modal sosial dan kepercayaan (kredibilitas). Dengan demikian, tuntutan untuk terus menerus memutakhirkan pengetahuan sains menjadi suatu keharusan. Mutu lulusan tidak cukup bila diukur dengan standar lokal saja sebab perubahan global telah sangat besar mempengaruhi ekonomi suatu bangsa. Industri baru dikembangkan dengan berbasis kompetensi sains dan teknologi tingkat tinggi, maka bangsa yang berhasil adalah bangsa yang berpendidikan dengan standar mutu yang tinggi. Pengembangan kurikulum Sains merespon secara proaktif berbagai perkembangan informasi, ilmu pengetahuan, dan teknologi, serta tuntutan desentralisasi. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan relevansi program pembelajaran dengan keadaan dan kebutuhan setempat. Kompetensi sains menjamin pertumbuhan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, penguasaan kecakapan hidup, penguasaan prinsip-prinsip alam, kemampuan bekerja ilmiah dan bersikap ilmiah sekaligus pengembangan kepribadian Indonesia yang kuat dan berakhlak mulia
Sampai saat ini persoalan pendidikan yang dihadapi bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah. Berbagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan tersebut telah dan terus dilakukan, mulai dari berbagai pelatihan untuk meningkatkan kualitas guru, penyempurnaan kurikulum secara periodik, perbaikan sarana dan prasarana pendidikan, sampai dengan peningkatan mutu manajemen sekolah. Namun, indikator kearah mutu pendidikanbelum menunjukkan peningkatan yang signifikan. Dengan demikian tuntutan untuk mengembangkan pendidikan di Indonesia sanagt diperlukan yaitu dengan jalan pengembangan kurikulum.
a. Pengertian KBK
Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) adalah suatu konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan standar performansi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik, berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu. Dengan demikian, implementasi kurikulum dapat menumbuhkan tanggung jawab, dan partisipasi peserta didik untuk belajar menilai dan mempengaruhi kebijakan umum (public policy), serta memberanikan diri berperan serta dalam berbagai kegiatan, baik di sekolah maupun dimasyarakat.
b. Landasan hukum KBK
1) Tap MPR/GBHN Tahun 1999-2004
2) UU No. 20/1999 – Pemerintah-an Daerah
3) UU Sisdiknas No 2/1989 kemudian diganti dengan UU No. 20/2003
4) PP No. 25 Tahun 2000 tentang pembagian kewenangan
2. Karakteristik dan model pembelajaran KBK
a. Karakteristik KBK
1) Sistem belajar dengan modul
KBK mengunakan modul sebagai sistem. Dalam hal ini modul merupakan paket belajar mandiri yang meliputi serangkaian pengalaman belajar yang direncanakan dan dirancang secara sistematis untuk membantu peserta didik mencapai tujuan belajar. Tujuan utama sistem modul adalah untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pembelajaran di sekolah, baik waktu, dana, fasilitas, maupun tenaga guna mencapai tujuan secara optimal.
2) Mengunakan keseluruhan sumber belajar
Untuk memperoleh hasil belajar yang optimal peserta didik dituntut tidak hanya mengandalkan diri dari apa yang terjadi di dalam kelas, tetapi harus mampu dan menulusuru aneka ragam sumber belajar yang di perlukan.
3) Pengalaman lapangan
KBK lebih menekankan pada pengalaman lapangan untuk mengakrabkan hubungan antara guru dan peserta didik. Keterlibatan angota tim guru dalam pembelajaran di sekolah memudahkan mereka untukmengikuti pembelajaran.
4) Strategi belajar individual personal
Belajar individual adalah belajar berdasarkan tempo belajar peserta didik, sedangkan belajar personal adalah interaksi edukatif berdasarkan keunikan peserta didik: bakat, minat dan kemampuan (personalisasi)
5) Kemudahan belajar
Diberikan melalui kombinasi antara pembelajaran individual personal dan pengalaman lapangan dan pembelajaran secara tim.melalui berbagai saluran komunikasi.
6) Balajar tuntas
Merupakan strategi pembelajaran yang dapat dilaksanakan didalam kelas dengan asumsi bahwa didalam kondisi yang tepat semua peserta didik akan mampu belajar dengan baik dan memperoleh hasil belajar yang maksimal terhadap seluruh bahan yang di pelajari
b. Model pembelajaran KBK
1. Small Group Discussion;
2. Role-Play & Simulation;
3. Case Study;
4. Discovery Learning (DL);
5. Self-Directed Learning (SDL);
6. Cooperative Learning (CL);
7. Collaborative
8. Learning (CbL);
9. Contextual Instruction (CI);
10. Project Based Learning (PjBL); dan
11. Problem Based Learning and Inquiry (PBL).
Selain kesepuluh model tersebut, masih banyak model pembelajaran lain yang belum dapat disebutkan satu persatu, bahkan setiap pendidik/guru dapat pula mengembangkan model pembelajarannya sendiri.
3. Implemantasi KBK
Menurut garis besarnya impelementasi KBK mencakup tiga kegiatan pokok yaitu:
a. Pengembangan program
Pengembangan KBK menyangkut pengembangan program tahunan, program semester, program modul (pokok bahasan), program mingguan dan harian, program pengayaan dan remidial serta program bimbingan dan konseling
b. Pelaksanaan pembelajaran
Dalam pembelajaran tugas pendidik yang paling utama adalah mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahanperilaku peserta didik. Umumnya palaksanaan pembelajaran mencakup 3 hal yaitu pretes, proses dan postes
c. Evaluasi
Evaluasi hasil belajar dalam implementasi KBK dilakukan dengan penilaian kelas tes kemampuan dasar, penilaian akhir satuan pendidikan dan sertivikasi, bench-marking dan penilaian program.
B. Kurikulum 2006 (KTSP)
a. Pengertian dan landasan KTSP
a. Pengertian dan landasan KTSP
Dalam Standar Nasional Pendidkan ( SNP pasal 1 ayat 15) dikemukakan bahwa kurikulum tingkat satuan pendidkan ( KTSP) adalah kurikulum operasinal yang disusun oleh masing-masing satan pendidikan. Penyusunan KTSP dilakukan oleh Satuan Pendidikan dengan memperhatikan dan berdasarkan standar kompetensi serta kompetensi dasar yng dikembangkan oleh Badan Standar Nasional (BSNP).
KTSP disusun dan dikembangkan berdasarkan Undang-undang no 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 36 ayat 1 dan 2 sebagai berikut:
1) Pengembangan kurikulum mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
2) Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan perserta didik.
KTSP merupakan strategi pengembangan kurikulum untuk mewujudkan sekolh yang efektif, produktif dan berprestasi. KTSP merupakan para digma aru pengembangan kurikulum yang memberikan otonomi luas pada satuan pendidikan dan pelibatan mayarakat dalam rangka mengefektifkan proses belajar mengajar disekolah. Otonomi ddiberikan agar setiap satuan pendidikan dan sekolah memiliki keleluasaan dalam mengelola sumber daya, sumber dana, sumber belajar dan mengalokasikannya sesuai prioritas kebutuhan, serta lebih tanggap terhadap kebutuhan setempat.
b. Karakteristik KTSP
1. Pemberian otonomi luas kepada sekolah dan satuan pendidikan
2. Partisipasi masyarakat dan orang tua yang tinggi
3. Kepemimpinan yang demokratis dan profesional
4. Tim kerja yang kompak dan transparan
c. Tujuan KTSP pada SMA dan SMK
• Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
• Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.
d. Implementasi KTSP
Pembelajaran merupakan aktualisasi lurikulum yang menuntut kaktifitas, kreatifitas dan kearifan pendidik dalam menciptakan dan menmbhkan kegiatan peserta didik sesuai dengan rencana yang diprogramkan secara efektif dan menyenangkan. Sehingga dalam implememntasinya seorang poendidik hars mampu:
1) Menciptakan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan
2) Memiliki pendekatan yang tepat
3) Membentuk kompetensi peserta didik, meliputi:
a) Kegian awal/ pembukaan seperti pembinaan keakraban dan pre-test
b) Kegiatan inti
c) Kegiatan akhir / penutup, dapat dilakukan dengan memberikan tugas dan pos-test.
4) Kriteria keberhasilan
5) Pengembangan organisasi dan menejmen pembelajaran.
e. Mapel kimia pada KTSP
Kimia merupakan ilmu yang termasuk rumpun IPA, oleh karenanya kimia mempunyai karakteristik sama dengan IPA. Karakteristik tersebut adalah objek ilmu kimia, cara memperoleh, serta kegunaannya. Kimia merupakan ilmu yang pada awalnya diperoleh dan dikembangkan berdasarkan percobaan (induktif) namun pada perkembangan selanjutnya kimia juga diperoleh dan dikembangkan berdasarkan teori (deduktif). Kimia adalah ilmu yang mencari jawaban atas pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana gejala-gejala alam yang berkaitan dengan komposisi, struktur dan sifat, perubahan, dinamika, dan energetika zat. Oleh sebab itu, mata pelajaran kimia di SMA/MA mempelajari segala sesuatu tentang zat yang meliputi komposisi, struktur dan sifat, perubahan, dinamika, dan energetika zat yang melibatkan keterampilan dan penalaran. Ada dua hal yang berkaitan dengan kimia yang tidak terpisahkan, yaitu kimia sebagai produk (pengetahuan kimia yang berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, dan teori) temuan ilmuwan dan kimia sebagai proses (kerja ilmiah). Oleh sebab itu, pembelajaran kimia dan penilaian hasil belajar kimia harus memperhatikan karakteristik ilmu kimia sebagai proses dan produk.
SK-KD kimia dalam kurikulum KTSP:
I. Tujuan
I. Tujuan
Mata pelajaran kimia di SMA/MA bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
1. Membentuk sikap positif terhadap kimia dengan menyadari keteraturan dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
2. Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis, dan dapat bekerjasama dengan orang lain
3. Memperoleh pengalaman dalam menerapkan metode ilmiah melalui percobaan atau eksperimen, dimana peserta didik melakukan pengujian hipotesis dengan merancang percobaan melalui pemasangan instrumen, pengambilan, pengolahan dan penafsiran data, serta menyampaikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis
4. Meningkatkan kesadaran tentang terapan kimia yang dapat bermanfaat dan juga merugikan bagi individu, masyarakat, dan lingkungan serta menyadari pentingnya mengelola dan melestarikan lingkungan demi kesejahteraan masyarakat
5. Memahami konsep,prinsip, hukum, dan teori kimia serta saling keterkaitannya dan penerapannya untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi.
II. Ruang Lingkup
Mata pelajaran Kimia di SMA/MA merupakan kelanjutan IPA di SMP/MTs yang menekankan pada fenomena alam dan pengukurannya dengan perluasan pada konsep abstrak yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1. Struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimia, stoikiometri, larutan non-elektrolit dan elektrolit, reaksi oksidasi-reduksi, senyawa organik dan makromolekul
2. Termokimia, laju reaksi dan kesetimbangan, larutan asam basa, stoikiometri larutan, kesetimbangan ion dalam larutan dan sistem koloid
3. Sifat koligatif larutan, redoks dan elektrokimia, karakteristik unsur, kegunaan, dan bahayanya, senyawa organik dan reaksinya, benzena dan turunannya, Makromolekul.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional, 2007, Kurikulum 2006 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Kimia SMA dan MA, Jakarta
Direktorat akademik dan direktorat jendral pendidikan tinggi, 2008, buku panduan pengembangan KBK, jakarta
E. Mulyasa, 2009, Kurikulum Yang Disempurnakan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya
----------, 2010, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya
----------, 2006, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Cet kesebelas, Bandung: PT Remaja Rosdakarya
http://PERBEDAAN-SECARA-SIGNIFIKAN-KURIKULUM-2004-KBK-KURIKULUM-2006-KTSP.html di akses tanggal 5 april 2011
http://rijono.wordpress.com/2008/02/28/kurikulum-2004-kbk-kurikulum-2006-ktsp memang berbeda-secara-signifikan/
http://wordpress.com/2008/04/29/apl ikasi-kbk-dan-ktsp-sma/http://wordpress.com/2008/04/29/apl ikasi-kbk-dan-ktsp-sma/
terima kasih ilmunya.... ya
BalasHapus