Lihat keceriaan mereka saat
melakukan praktek di luar kelas maupun di dalam kelas, luar biasa senangnya,
bahagianya mereka dapat bermain sambil belajar tidak merasa terkekang tetapi
materi tetap dapat masuk tanpa hambatan.
Memang agak berat yang harus
dilakukan guru untuk menyiapkan bahan untuk praktek, atau mengatur anak yang
diluar kelas, tapi ini semua tidak sebanding dengan apa yang anak dapatkan dari
keberatan seorang guru untuk mengajar dengan praktek.
Kurikulum kita yang sangat padat
materi, dan tuntutan dari atasan untuk mendapatkan nilai kogitif dengan standar
tinggi ini juga menjadikan alasan guru untuk tidak melakukan praktek. karena
takut waktu yang dibuang sia-sia karena anak tidak akan paham akan materi hanya
habis untuk bermain.
Dibalik itu semuanya ada benarnya,
tetapi jika di banding dengan manfaat yang dapat kita berikan kepada anak untuk massa depanya lebih berharga prakteknya
dari hanya teori saja. karena mungkin ini pengalaman dari penulis yang sangat
merasakan kurangnya praktek saat belajar di SD, SMP dan SMA membuat jenuh untuk
belajar sesuatu. tetapi ketika penulis belajar di Perguruan Tinggi sungguh luar
biasa semangat belajarnya sehingga dapat mendapatkan pengalaman yang berharga
Namun kendala yang lain di dapatkan
guru selain materi yang padat di atas, ada kendala lagi yaitu tidak tersedianya
peralatan laboratorium yang memadai dan tempat laboratorium yang memadai pula.
sehingga laboratorium satu muridnya banyak... ya akhirnya jadi rebuatan. walau
sebenarnya bisa diakai dengan peralatan sederhana yang dibuat dari alam
sekitar, namun memang hasilnya lebih memuaskan jika di lakukan dengan peralatan
yang memadai.
Ya marilah kita sekuat tenaga untuk mengajar dan belajar dengan praktek
langsung agar memberikan bekal yang berharga bagi anak didik kita, tidak hanya
kogitif belaka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar