Pendidikan
merupakan proses humanisasi yang dipengaruhi oleh kondisi dan situasi, serta
berfungsi dalam bingkai kultur dengan konstruksinya yang kompleks. Oleh sebab
itu, unsur-unsur pendidikan dipengaruhi oleh berbagai kondisi sosial, faktor
lingkungan dan juga pengalaman kemanusiaan. Pendidikan tidak diukur hanya dari
hasilnya saja, tetapi juga dari proses, hubungan dan interaksinya.
Pendidikan merupakan proses dinamis yang hasil-hasilnya sangat dipengaruhi oleh
berbagai hubungan yang masuk kepadanya dan interaksi yang terjadi di antara
unsur-unsurnnya.
Dengan
demikian, berarti pendidikan dan proses pembelajaran khususnya, tidak cukup
hanya dilakukan di dalam kelas untuk dapat memahami berbagai aspek kehidupan
manusia. Karena banyak hal yang tidak dapat secara langsung dipelajari dari
dalam kelas, dan dijelaskan oleh guru dengan penjelasan secara verbal. Untuk
itu, perlu menggunakan berbagai sumber guna memberikan penjelasan yang lebih
konkrit dan mendekati keadaan yang sebenarnya. Media pembelajaran yang
demikian, di antaranya adalah media lingkungan.
Lingkungan
adalah sesuatu yang ada di alam sekitar yang memiliki makna dan atau pengaruh
tertentu kepada individu (Oemar Hamalik, 2001:195). Lingkungan (environment)
sebagai dasar pembelajaran adalah faktor kondisional yang mempengaruhi
tingkah laku individu dan merupakan faktor belajar yang penting. Lingkungan
menyediakan rangsangan (stimulus) terhadap individu dan sebaliknya individu
memberikan respon terhadap lingkungan. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (2003,) lingkungan adalah alam, keadaan (kondisi, kekuatan) sekitar
yang mempengaruhi perkembangan dan tingkah laku organisme.
Lingkungan
sebagai media pendidikan, memiliki fungsi sebagai berikut: (1) Fungsi
Psikologis: stimulus bersumber/berasal dari lingkungan yang merupakan
rangsangan terhadap individu sehingga terjadi respons, yang menunjukkan tingkah
laku tertentu. (2) Fungsi Pedagogis: lingkungan memberikan pengaruh-pengaruh
yang bersifat mendidik, khususnya lingkungan yang sengaja disiapkan sebagai
suatu lembaga pendidikan, misalnya: keluarga, sekolah, lembaga pelatihan, dan
lembaga-lembaga sosial. (3) Fungsi instruksional: program instruksional
merupakan suatu lingkungan pembelajaran/pembelajaran yang dirancang secara
khusus. Guru mengajar, materi pelajaran, sarana dan prasarana pembelajaran,
media pembelajaran, sarana dan prasarana pembelajaran, media pembelajaran, dan
kondisi lingkungan kelas (fisik) merupakan lingkungan yang sengaja dikembangkan
untuk mengembangkan tingkah laku siswa.
Ada beberapa
cara yang dapat dilakukan oleh sekolah dalam memanfaatkan masyarakat sebagai
media pendidikan, di antaranya adalah: (1) Melakukan kerja sama dengan orang
tua murid. (2) Membawa sumber-sumber dari masyarakat ke dalam sumber-sumber
yang diusahakan masyarakat seperti pertanian, perusahaan. (3) Mengajak anak
didik ke lingkungan masyarakat untuk berpartisipasi secara aktif dalam suatu
kegiatan tertentu.
Oleh karena itu pada awal tahun ajaran baru
2013/2014 ini saya (selaku guru IPA di MTs Bahrul Ulum & MI. Khoiriyah) mencoba mengoptimalkan
semua media pembelajaran yang ada termasuk media pembelajaran yang bersumber
dari lingkungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar