Selama ini jika kita melakukan praktikum selalu hanya
mendasarkan pada petunjuk praktikum yang sudah ada dimana dari tahun ke tahun
sama, seperti membaca sebuah resep masakan lalu kita mempraktikkannya di
laboratorium. Hal ini sangat monoton dan membosankan, karena terkadang
praktikum yang kita lakukan sudah pernah dilakukan sebelumnya. Oleh karena itu,
agar pembelajaran praktikum sebagai bagian pembelajaran kimia secara utuh dapat
menarik, kita perlu menciptakan percobaan-percobaan baru yang berkaitan dengan
kehidupan dan bahkan kalau memungkinkan dapat dipraktikkan tanpa harus di
laboratorium.
Bagaimanakah cara kita menciptakan suatu percobaan baru
sehingga kita tertantang dan tertarik untuk melakukannya ? Suatu materi ajar
dapat dikonstruksi menjadi percobaan dengan mengikuti langkah-langkah berikut
ini :
1. Pelajari secara mendalam
materi ajar tersebut, lalu coba cari hubungan setiap konsep yang ada dengan
fenomena yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
2. Setelah kita menemukan
suatu fenomena, cobalah berpikir bagaimana mengangkat fenomena tersebut menjadi
suatu rancangan percobaan sederhana dengan mencari hubungannya dengan konsep
kimia tertentu.
3. Buatlah langkah-langkah
pengujian / pembuktiannya.
4. Ujicobalah sesuai dengan
rancangan yang dibuat.
5. Tulis rancangan kita
dengan format prosedur sederhana yang mudah dipahami.
Untuk dapat menemukan fenomena yang berkaitan dengan
materi ajar mungkin dirasa sulit oleh kita, namun sebenarnya semakin banyak
membaca buku dan membuka internet, semakin besar kepekaan kita terhadap
fenomena kimia di sekitarnya. Berikut ini contoh-contoh percobaan sederhana
yang idenya muncul dari fenomena kimia yang ada di sekitar kita yang ada kaitannya
dengan materi ajar di kelas.
1. Untuk menunjukkan adanya
ikatan hidrogen antar molekul air, letakkan 2 batang tusuk gigi secara
berhadapan. Adanya molekul-molekul air dapat ditunjukkan dengan mematahkan
ikatan antar molekulnya menggunakan 1 batang tusuk gigi yang dicelupkan ke
dalam air sabun dan kemudian diletakkan diantara 2 batang tusuk gigi tadi,
sehinggga secara spontan kedua batang akan saling menjauh sebagai akibat
patahnya ikatan antar molekul air. Hal ini dapat dimodifikasi dengan
menggunakan air susu yang ditetesi beberapa warna di tengah-tengah, lalu dengan
cara yang sama tusuk gigi yang telah dicolekkan pada sabun colek diletakkan di
tengah-tengah warna tersebut, maka secara spontan warna-warna tersebut akan
menepi.
2. Untuk menunjukkan
ciri-ciri reaksi kimia, dapat dilakukan dengan cara mudah, yaitu :
a. Pembentukan gas :
mereaksikan asam cuka dengan soda kue, cangkang telur dengan asam cuka.
b. Pembentukan endapan :
mereaksikan uang logam dengan asam cuka, garam inggris dengan ammonium
hidroksida (dapat dibeli di apotik).
c. Perubahan warna : daging
apel dengan oksigen di udara, roti tawar dengan larutan iodin, kertas dengan
larutan iodin (tulisan ajaib).
d. Perubahan suhu : mereaksikan
soda kue dengan asam sitrat.
3. Untuk menunjukkan pengaruh
konsentrasi, luas permukaan, dan suhu kita dapat menggunakan reaksi soda kue +
cuka dengan berbagai variasi konsentrasi dari salah satunya (soda kue / cuka),
cangkang telur (digerus dan dipotong-potong) dengan cuka, dan garam inggris
(dipanaskan pada berbagai suhu) dengan ammonia.
4. Untuk menunjukkan
tekanan osmosis, kita dapat melakukan percobaan : sediakan dua gelas, gelas
yang satu diisi air sedangkan yang satunya diisi air garam. Masukkan
ke dalam kedua gelas wortel yang masih segar dengan ukuran sama. Amati yang
terjadi setelah 24 jam.
5. Kita dapat membuktikan
adanya ion fosfat dalam minuman bersoda (sprite, coca-cola, fanta) sebagai
buffer yang mampu mempertahankan pH dengan cara menambah sedikit asam, basa,
dan pengenceran.
6. Untuk mengetahui adanya
zat besi pada beberapa buah-buahan, seperti anggur, nanas, apel, arbei, dapat
dilakukan percobaan : Siapkan jus buah-buahan yang akan diteliti, lalu tuangkan
sedikit pada gelas bening. Tambahkan sejumlah yang sama
teh kental yang telah didiamkan kira-kira 1 jam. Aduk dan biarkan beberapa
saat, catat waktu terjadinya endapan pada dasar gelas. Endapan yang terbentuk
merupakan zat besi yang terkandung dalam buah yang bereaksi dengan zat kimia
dalam teh. Jumlah dan kecepatan terbentuknya endapan menandakan banyaknya zat
besi di dalam buah.
Semua bahan dan alat yang digunakan dalam percobaan tersebut dapat
dengan mudah diperoleh dan harganya murah, tetapi mampu menunjukkan pembuktian
suatu konsep. Percobaan-percobaan tersebut pasti menarik bagi kita, karena
selain mudah dilakukan juga merupakan percobaan yang baru karena belum pernah
dijumpai sebelumnya.
aslkm, mb...saya izin copy tulisannya ya.jazakillah
BalasHapus