Pernah kah anda mendengar tentang hadits
lalat? Dalam sebuah hadits, Rasulullah menjelaskan bahwa jika ada lalat jatuh
ke dalam minuman kita, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam
memberitahu kita untuk mencelupkan lalat tersebut sepenuhnya ke dalam minuman
kemudian membuangnya, karena sayap yang satu mengandung racun dan sayap yang
satunya lagi mengandung penawar racun atau mengandung obat.
Fenomena
pengingkaran terhadap sunnah semakian menggeliat di masa kini. Berbagai media
telah berjasa besar untuk propaganda tersebut. Semakin banyak kader-kader yang
disiapkan untuk menyerang hadits Nabi. Mereka menempuh beberapa jalur untuk
menuju ke terminalnya, sekalipun berbeda jalannya namun tujuan tetap sama.
Hadits lalat
tersebut seringkali dijadikan bantahan oleh orang-orang kafir dan orang-orang
JIL (Jaringan Iblis Laknatullah) untuk menyerang Islam dan menolak hadits
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam yang tidak sesuai dengan hawa
nafsu mereka.
Diantara
hadits yang kena getahnya adalah hadits lalat, dimana oleh sebagian kalangan
hadits ini diklaim sebagai hadits yang palsu, tidak sesuai dengan rasio, hanya
diriwayatkan oleh orang yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Dari Abu
Hurairah radiallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi
wa salam bersabda:
“Apabila
lalat jatuh di bejana salah satu diantara kalian maka celupkanlah karena pada
salah satu sayapnya terdapat penyakit dan pada sayap lainnya terdapat obat
penawarnya”.
Dari Anas
bin Malik radiallahu ‘anhu, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa
salam bersabda:
Dari Anas
bahwasanya Nabi bersabda: “Apabila lalat jatuh pada bejana salah satu diantara
kalian, maka celupkanlah karena pada salah satu sayapnya terdapat penyakit dan
sayap lainnya terdapat obat”.
(HR.
Bukhari, Ibnu Majah, dan Ahmad)
Banyak yang
menolak dan mengingkari hadits ini dengan alasan menyalahi realitas dan bahkan
ilmu kedokteran. Benarkah demikian?
Kepada para
penolak hadîts lalat ini, berikut sebuah bukti bagaimana benarnya Nabiullah
Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, dan bagaimana mukjizat beliau
akhirnya terkuak oleh sains dan pengetahuan modern. Apa yang Rasulullah
ketahui adalah wahyu dari Allah. Maka, Allah pun kemudian membuktikannya di
zaman modern ini melalui penelitian ilmuwan modern yang mengungkap kebenaran
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam.
Penelitian
Sebuah
penelitian terbaru yang dilakukan oleh Tim Departemen Mikrobiologi Medis,
Fakultas Sains, Universitas Qâshim, Kerajaan Arab Saudi, beberapa peneliti muda
yang terdiri dari, Sâmi Ibrâhîm at-Taili, ’ dil ‘Abdurrahman
al-Misnid, dan Khalid Dza’ar al-Utaibi.
Yang
dibimbing oleh Dr. Jamal Hamid, dan dikoordinasi oleh DR. Shalih ash- Shalih
(seorang da’i terkenal di Eropa), melakukan penelitian tentang analisa
mikrobiologi tentang sayap lalat. Laporan ini mereka presentasikan ke acara
“Student Research Seminar” di Universitas Qâshim, KSA.
Lalat sangat
banyak di bumi. Mereka hampir 87.000 spesies. Secara ilmiah telah membuktikan
bahwa mereka makan dari sampah dan limbah bahan organik dari sejumlah besar
bakteri, virus dan berbagai mikroba dan kuman lainnya.
Bakteri
adalah organisme hidup yang sangat kecil. Mereka hidup dalam miliar dalam satu
gram tanah pertanian dan di jutaan dalam satu tetes air liur. Pengaruh bakteri
pada kehidupan biologis di bumi tidak terbatas, tanpa itu tidak ada tanaman
bisa tumbuh, dan tanpa tanaman tidak akan ada kehidupan bagi manusia dan hewan
di bumi. Sebagian besar bakteri tidak berbahaya, tetapi beberapa menyebabkan
beberapa penyakit.
Allah
Subhanahu Wa ta’ala memberikan lalat kemampuan untuk membawa kuman pada
satu sayap dan obat penawar pada yang lain. Kalau tidak, spesies lalat akan
binasa sekarang, semua terkena kuman. Namun, mereka masih ada di lebih dari
87.000 spesies.
Metode yang
para peneliti gunakan cukup sederhana, yaitu mengkultivasi (menumbuhkan)
air steril yang telah dicelupkan lalat ke media Agar [media yang berasal dari
musilaginosa kering yang diekstrak dari ganggang merah, yang mencari pada suhu
100°C dan memadat pada suhu 40°C yang tidak dapat dicerna oleh mikroba],
kemudian mengidentifikasi mikroba yang tumbuh.
Lalat yang
digunakan ada beberapa spesies, dan sample yang digunakan untuk tiap spesies
terdiri dari dua sample, yaitu
- sample air steril dimana lalat dimasukkan sedemikian rupa sehingga hanya pada bagian sayap lalat saja, dan
- sample air steril yang dimasukkan lalat yang dicelup seluruh tubuhnya. Semua ini dilakukan secara aseptis (bebas mikroba) di ruangan khusus, untuk menghindarkan terjadinya kontaminasi luar yang akan membuat hasil penelitian menjadi bias.
Setelah itu,
sampel air tadi dikultivasi ke media Agar dan diinkubasi selama
beberapa harisehingga kultur (biakan) mikroba tumbuh dan tampak secara
jelas. Hasil kultur mikroba tersebut diidentifikasi untuk mengetahui jenis
mikroba tersebut. Berikut ini adalah hasilnya :
Spesies
Lalat A
Cawan Petri
1 :
sampel
kultur air yang diambil dari sebuah tabung yang berisi air steril yang
dicelupkan lalat secara sempurna (seluruh tubuhnya terbenam).
Cawan Petri
2 :
sampel kultur air yang diambil dari sebuah tabung
yang berisi air steril yang dijatuhkan seekor lalat ke dalamnya
tanpa membenamkannya.
Hasil
Penelitian :
Pada cawan
petri 2, setelah diidentifikasi ternyata media ditumbuhi oleh koloni bakteri
patogen tipe E. Coli, yang merupakan penyebab berbagai macam penyakit. Adapun
pada cawan 1, pada awal mulanya tampak tumbuh koloni kecil tipe E. Coli, namun
pertumbuhannya terhambat oleh mikororganisme yang setelah diidentifikasi
merupakan bakteri Actinomyces yang dapat memproduksi antibiotik. Bakteri ini
biasanya menghasilkan antibiotik yang dapat diekstrak, yaitu actinomycetin dan
actinomycin yang berfungsi melisiskan bakteri dan bersifat antibakteri dan
antifungi.
Spesies
Lalat B
Cawan Petri
1 :
sampel
kultur air yang diambil dari sebuah tabung yang berisi air steril yang
dicelupkan lalat secara sempurna (seluruh tubuhnya terbenam).
Cawan Petri
2 :
sampel kultur air yang diambil dari sebuah tabung
yang berisi air steril yang dijatuhkan seekor lalat ke dalamnya tanpa
membenamkannya
Hasil
Penelitian:
Pada cawan
petri 2, setelah diidentifikasi ternyata media ditumbuhi oleh koloni bakteri
patogen tipe Coynobacterium dephteroid, yang merupakan penyebab berbagai macam
penyakit. Adapun pada cawan 1, tumbuh mikororganisme yang setelah
diidentifikasi merupakan bakteri Actinomyces yang memproduksi antibiotik. Bakteri
ini biasanya menghasilkan antibiotic yang dapat diekstrak, yaitu actinomycetin
dan actinomycin yang berfungsi melisiskan bakteri dan ersifat antibakteri
dan antifungi.
Spesies
Lalat C
Cawan Petri
1 :
sampel
kultur air yang diambil dari sebuah tabung yang berisi air steril yang
dicelupkan lalat secara sempurna (seluruh tubuhnya terbenam).
Cawan Petri
2 :
sampel kultur air yang diambil dari sebuah tabung
yang berisi air steril yang dijatuhkan seekor lalat ke dalamnya tanpa
membenamkannya.
Hasil
Penelitian:
Pada cawan
petri 2, setelah diidentifikasi ternyata media ditumbuhi oleh koloni bakteri
patogen tipe Staphylococcus sp., yang merupakan penyebab berbagai macam
penyakit. Adapun pada cawan 1, tumbuh mikroorganisme yang setelah
diidentifikasi merupakan bakteri Actinomyces yang memproduksi antibiotik.
Bakteri ini biasanya menghasilkan antibiotik yang dapat diekstrak, yaitu
actinomycetin dan actinomycin yang berfungsi melisiskan bakteri dan bersifat
antibakteri dan antifungi. Hasil yang serupa diperoleh untuk jenis lalat lain
yang banyak mengandung bakteri patogen Salmonella sp. dan Proteus sp., yang
terhambat oleh pertumbuhan Actinomyces.
Kesimpulan :
Masuknya
lalat pada makanan atau minuman, dengan dan tanpa dicelup, ternyata
memberikan hasil berbeda yang secara signifikan. Hal ini membenarkan apa
yang disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, bahwa
pada sayap lalat itu terdapat penyakit sekaligus penawarnya.
Dr. Amin
Ridha, Dosen Penyakit Tulang di Jurusan Kedokteran Universitas Iskandariyah,
telah melakukan penelitian tentang hadits lalatdan menegaskan bahwa di dalam
rujukan-rujukan kedokteran masa silam ada penjelasan tentang berbagai penyakit
yang disebabkan oleh lalat. Baru di zaman sekarang, para pakar penyakit bisa
mengungkap rahasia ini, padahal sudah dibongkar informasinya sejak dahulu.
Yaitu kurang lebih 30-an tahun yang lalu mereka menyaksikan dengan mata
kepalanya bahwa obat berbagai penyakit yang sudah kronis dan pembusukan yang
sudah menahun adalah dengan lalat.
Subhanallah, 14 abad yang lalu, seseorang bisa
memberikan informasi seperti ini tanpa ada riset. Masihkah ada yang mencoba
menyangkal kerasulan Beliau ??
sumber:
http://www.arrahmah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar