Sabtu, 16 Februari 2013

TATA NAMA SENYAWA POLIATOMIK


Selain menggunakan rumus untuk menunjukkan komposisi molekul dan komposisi senyawa, kimiawan telah mengembangkan suatu sistem penamaan zat berdasarkan komposisinya. Tata nama senyawa kimia adalah cara penamaan senyawa kimia yang sistematis dan telah disepakati secara internasional oleh IUPAC (International Union Pure and Applied Chemistry).[1] Dengan cara penamaan yang sistematis akan lebih mudah menentukan nama suatu senyawa dengan mengetahui unsur yang menyusun senyawa tersebut beserta komposisinya.
Berdasarkan jumlah atom yang menyusunnya, senyawa kimia dapat dikelompokkan menjadi senyawa biner dan poliatomik. Ion yang terdiri dari dua atom atau lebih yang terikat bersama, disebut ion poliatomik yang umum dijumpai, terutama terdiri dari unsur-unsur bukan logam.[2]
Sebagaimana menurut Effendy dalam bukunya A-Level Chemistry: a poliatomic anion is an anion consisting of two or more atoms chemically bonded together and carrying a net electric charge. Anion poliatomik merupakan anion yang terdiri dari dua atom atau lebih yang saling berikatan kimia dan memiliki muatan negatif. Sejumlah ion poliatomik tertera pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Beberapa ion Poliatomik
Ion-ion Poliatomik
Nama Ion
Ion-ion Poliatomik
Nama Ion
NH4+
Ion Ammonium
NO2-
Ion Nitrit
CH3COO-
Ion Asetat
NO3-
Ion Nitrat
CO32-
Ion Karbonat
C2O42-
Ion Oksalat
HCO3-
Ion Bikarbonat
MnO4-
Ion Permanganat
ClO-
Ion Hipoklorit
PO43-
Ion Fosfat
ClO2-
Ion Klorit
HPO42-
Ion Hidrogen Fosfat
ClO3-
Ion Klorat
H2PO4-
Ion Dihidrogen Fosfat
ClO4-
Ion Perklorat
SO32-
Ion Sulfit
CrO42-
Ion Kromat
SO42-
Ion Sulfat
Cr2O72-
Ion dikromat
HSO3-
Ion Bisulfit
CN-
Ion Sianida
HSO4-
Ion Bisulfat
OH-
Ion Hidroksida
S2O32-
Ion Tiosulfat

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa:
1)      Anion poliatomik umumnya lebih banyak dibandingkan kation poliatomik. Sebuah kation poliatomik yang umum dijumpai adalah NH4+.
2)      Hanya sedikit anion poliatomik yang mempunyai nama dengan akhiran “ida”. Dalam daftar itu hanya OH- (ion hidroksida) dan CN- (ion sianida) yang berakhiran “ida”. Yang lain lebih banyak berakhiran “it’ dan “at”, dan beberapa nama lagi berawalan “hipo” dan “per”.
3)      Sebuah unsur yang banyak terdapat pada anion poliatomik adalah oksigen. Oksigen yang terikat dengan atom bukan-logam lainnya disebut oksoanion.
4)      Unsur-unsur bukan logam tertentu (misalnya Cl, N, P dan S) membentuk deret oksoanion yang mengandung jumlah atom oksigen yang berbeda-beda. Nama-namanya sesuai dengan bilangan oksidasi atom bukan-logam yang mengikat atom-atom oksigen, menurut skema:
5)      Semua oksoanion Cl yang umum dijumpai mempunyai bilangan oksidasi -1, sedangkan S memiliki bilangan oksidasi -2.
6)      Beberapa deret oksoanion mengandung atom H yang berbeda-beda juga dan diberi nama menurut jumlah atom H. Misalnya HPO42- disebut hidrogen fosfat dan H2PO4- disebut ion dihidrogsen fosfat.
7)      Awalan “tio” menyatakan bahwa sebuah atom belerang telah menggantikan sebuah atom oksigen (Ion sulfat mempunyai satu atom S dan empat atom O; ion tiosulfat mempunyai dua atom S dan tiga atom O).[3]
Dalam penelitian ini materi yang dikaji hanyalah tata nama senyawa poliatomik. Gambar 2.4 menunjukkan pembagian senyawa poliatomik.

Gambar 2.4. Bagan Senyawa Poliatomik
 

Berdasarkan diagram diatas, senyawa poliatomik ada yang merupakan senyawa ionik dan ada yang senyawa kovalen.
1.      Senyawa Poliatomik Ionik
Senyawa Poliatomik ionik terdiri dari senyawa garam poliatomik dan senyawa basa poliatomik.
a)      Tata Nama Senyawa Garam Poliatomik
Senyawa garam poliatomik adalah senyawa garam yag kation atau anionnya berupa ion poliatomik.
Contoh: NH4Cl, NaNO3 dan Na2SO4
Senyawa garam poliatomik diberi nama dengan menyebutkan nama kationnya, kemudian nama anionnya.
KATION+ANION POLIATOMIK

a)      Tata Nama Senyawa Basa Poliatomik
Basa (base) dapat digambarkan sebagai zat yang menghasilkan ion hidroksida (OH-) ketika dilarutkan dalam air.[1]
Senyawa Basa poliatomik merupakan senyawa ion yang terdiri dari kation logam dan anion OH- (kecuali NH4OH).
Contoh: NaOH, KOH dan Mg(OH)2
Senyawa Basa poliatomik diberi nama dengan menyebutkan nama logamnya (kecuali NH4OH), kemudian nama ion OH- yaitu hidroksida.
NAMA LOGAM+HIDROKSIDA
1.      Senyawa Poliatomik Kovalen
Senyawa poliatomik kovalen adalah senyawa poliatomik yang partikel terkecilnya adalah molekul. Senyawa yang termasuk ke dalam senyawa poliatomik kovalen adalah senyawa asam oksi.
Asam okso (oxoacid) adalah asam yang mengandung hidrogen, oksigen dan unsur lain (unsur pusat).[1]
Contoh: H2SO4, HNO3 dan H3PO4
Tata nama senyawa asam poliatomik (senyawa asam oksi) mirip dengan tata nama senyawa asam biner, yaitu dengan menyebutkan unsur H (asam), kemudian nama anion poliatomiknya.
ASAM+NAMA ANION POLIATOMIK




[1] Sandri Juana dan Muchtaridi, Chemistry For Senior High School Year X Bilingual Based on KTSP 2006, (Jakarta: Yudhistira, 2009), hlm. 118.

[2] Ralp H. Petrucci-Suminar, Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Moodern, (Jakarta: Erlangga, 1987), Jil-1,  hlm. 81.

[3] Ralp H. Petrucci-Suminar, Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Moodern, hlm. 81.

1 komentar: