Jumat, 22 November 2013

BAPAK NOMOR 1 SEDUNIA

AYAHKU adalah ayah juara satu sedunia – Andrea Hirata
Dari kecil aku telah memanggilnya dengan sebutan “bapak”. Ketika berbincang dengan orang lain dan menceritakan tentang beliau, aku juga tetap menyampaikannya dengan kata “bapak”. Aku tak mau mengubahnya dengan panggilan “ayah”, “papah”, atau “abi”. Tak perlu gengsi, meskipun terkesan ndeso, namun panggilan itu  termasuk kata-kata yang pertama diajarkan kepadaku ketika aku mulai bisa berbicara. Panggilan itu merupakan wujud rasa sayang mereka, ketika dengan bangga dan kebahagiaan yang membuncah mereka mendengar kata itu keluar dari mulut kecilku ketika balita. Sampai kapanpun insyaAllah aku akan tetap memanggil beliau dengan panggilan itu.
 Bapak adalah seorang yang sangat senang menonton acara berita di televisi, jadi tak heran jika beliau sangat update dengan berita terkini. jangan salah, meskipun usianya sudah tak bisa dikatakan muda lagi, tapi pemahaman, analisa, dan sikap kritis beliau tak kalah. obrolan kami lebih sering membicarakan hukum positif, bagaimana seharusnya negara ini dijalankan, tentang tingkah polah oknum yang menyelewengkan kekuasaannya dengan korupsi, tentang kebusukan para politikus yang pragmatis, dan macam-macam berita yang bersliweran di layar kaca. Semangat beliau tak surut dimakan waktu. beliau memang tak bisa berkontribusi banyak untuk menciptakan kondisi madani dalam pemerintahan. paling tidak, beliau melakukan hal yang terbaik di lingkungan kerjanya, sebagai seorang guru sekaligus kepala madrasah di MI rintisan mbah kakung yang berlokasi di depan rumah kami.


Bapak, adalah sosok yang sederhana. background keluarganya memang berasal dari keluarga desa kecil di bantaran sungai bengawan solo. mbah dok dan mbah nang adalah seorang petani, setelah sebelumnya hanya menjadi seorang buruh tani. petani pada jaman dahulu masih sangat serba kurang secara finansial. bahkan untuk menyekolahkan anak saja masih kurang. sedari kecil bapak sering dihadapkan pada problematika hidup, sehingga menuntut diri untuk mandiri. 

Bapak saya juga ayah nomor satu sedunia.

Kupersembahkan karya kecil ini sebagai ucapan terima kasihku untuk Bapak atas tulusnya cinta dan kasih sayang yang tak pernah lelah beliau curahkan padaku. Bapak, I love you, forever and ever…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar