Minggu, 14 Juni 2015

PREPARING BEFORE ROMADLON


Ramadhan telah diambang pintu, tanpa kita rasakan waktu bergulir begitu cepat,kita telah berada dibulan Sya’ban, bulan yang menjadi bulan ibadah istimewa untuk Rasulullah selain bulan Ramadhan,

Usamah bin Zaid berkata kepada Rasulullah SAW ” Ya Rasulullah saya tidak pernah melihatmu berpuasa dalam satu bulan dari bulan-bulan yang ada seperti puasamu dibulan Sya’ban? Rasul Bersabda ” itulah bulan yang manusia lalai darinya antara Rajab dan Ramadan.Dan merupakan bulan yang didalamnya diangkat semua amal kepada Rabul alamin. Dan saya suka diangkat amalan sedangkan saya dalam keadaan berpuasa”. (HR. Imam Nasai). apa yang harus kita persiapkan dalam rangka menyongsong kedatangan tamu agung ini ?.Ada beberapa hal yang harus kita persiapkan agar kita mampu untuk mengisi bulan yang penuh berkah ini dengan kegiatan yang dapat menambah bobot umur kita ketika kita menghadap Allah SWT.


Kenapa kita melakukan persiapan ini ?
Setiap waktu-waktu yang kita lewati masing-masing mempunyai kelebihan dan keutamaan yang berbeda, maka kita harus bisa memperlakukannya secara proposional dan cerdas. Termasuk dalam menyiapkan kedatangan bulan suci Ramadhan yang banyak mempunyai keutamaan.Karena didalam Ramadhan adalah bulan diwajibkannya puasa, dianjurkan memperbanyak amalan sunnah, dianjurkannya memperbanyak memberikan santunan, serta memperbanyak membaca Al-Quran. Disamping itu bulan Ramadan adalah bulan pengendalian diri dari syahwat perut, dari hawa nafsu serta pengendalian anggota tubuh dari hal-hal yang dapat mengurangi nilai puasa.

1. Persiapan pribadi
Secara pribadi kita harus mempersiapkan kedatangan bulan ini secara optimal, karena persiapan ini akan mempengaruhi baik tidaknya kita mengisi amaliah ramadhan. Diantara persiapan pribadi yang harus kita lakukan adalah sbb:

A. Persiapan Secara Ruhi.
Ini adalah persiapan yang paling utama karena kekuatan ruh inilah yang akan menjadi motor penggerak segala bentuk ibadah kita sebelum, ketika dan pasca ramadhan. Maka itu apabila kita membaca sirah Rasul SAW, betapa persiapan beliau dari sisi ini sangat luar biasa, yaitu dengan melaksanakan puasa sya’ban. Hal tersebut beliau lakukan dalam rangka mempersiapkan dan menyongsong kedatangan bulan Ramadhan. Disamping itu kita dianjurkan untuk banyak istighfar dan memohon serta memberi maaf agar kedatangan bulan suci kita sambut dengan hati bersih dari segala bentuk dosa dan perselisihan, rasa dengki dan penyakit-penyakit hati yang lainnya.Dan hal lain yang harus dilakukan dalam persiapan ruhi adalah banyak berdoa kepada Allah agar DIA menyampaikan kita kepada bulan Ramadhan. Ma’la ibn Fadl berkata “Para salafus shaleh berdoa selama 6 bulan agar mereka disampaikan hingga bulan ramadhan dan kemudian berdoa(pasca Ramadhan-pent) selama 6 bulan agar ibadah mereka diterima”.Yahya Ibn Katsir berkata ” diantara doa yang dibaca oleh para salaf adalah Ya Allah selamatkan aku hingga bulan ramadhan dan karuniakan aku ramadhan dan terimalah ibadah-ibadahku pada bulan ramadhan”

B. Persiapan Secara Fikri.
Ramadhan adalah bulan didalamnya diwajibkan bagi kita untuk beribadah puasa yang mana dalam setiap ibadah kita harus mengerti ilmunya agar ibadah yang kita lakukan dapat sesuai dengan aturan yang telah ditentukan oleh Allah dan dicontohkan oleh Rasul-NYA. Maka persiapan ini pun tidak kalah pentingnya, untuk itu kita harus kembali membaca dan menelaah buku-buku yang berbicara tentang puasa agar kita dapat mengetahui syarat dan rukun puasa serta hal-hal yang dapat membatalkan serta menghilang nilai puasa. Disamping itu dengan cara mengirim ucapan “Tahniah”(Selamat) kepada saudara atau teman dalam rangka memberikan image dan kabar gembira dengan akan datangnya bulan yang mulia ini. Hal tersebut telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW, sebg mana dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabd ” telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah yang telah didalamnya diwajibkan bagi kalian berpuasa, disitu Allah membuka pintu-pintu syurga dan menutup pintu-pintu neraka serta para syaitan diikat, didalamnya ada sebuah malam yan lebih mulia dari seribu malam barang siapa yang diharam/dihalangi untuk mendapatkan kebaikan malam itu sesungguhnya ia telah diharamkan dari segala kebaikan” (HR.Nasai dan Baihaqi ). Imam Ibnu Rajab Al-Hambali ketika mengomentari hadits ini berkata ” Hadits ini merupakan landasan agar kaum muslimin saling memberikan selamat dengan datangnya bulan Ramadhan”.

C. Persiapan Secara Jasadi.
Badan kita adalah salah satu komponen yang penting yang juga harus kita persiapkan dalam menyongsong bulan ramadhan, karena tanpa badan yang sehat kita tidak akan mampu melaksanakan kegiatan termasuk dalam masalah ibadah puasa, dalam hal ini Rasul SAW bersabda ” Seorang mu’min yang kuat lebih baik dan lebih dicintai dari mu’min dhaif dan didalam kedua ada kebaikan”. Dari hadits ini rasul mendorong kita untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh karena ini sangat dicintai oelh Allah, sebab ini merupakan salah satu modal penting dalam melaksanakan segala perintah Allah dan Rasul-NYA. Maka cara yang paling tepat adalah dengan cara mengadakan latihan puasa sunnah menjelang datangnya bulan ramadhan, sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasul SAW.

D. Persiapan secara Akhlaqi.
Imam Ghazali dalam bukunya Ihya – Ulumuddin berkata “Ketahuilah bahwa puasa terbagi dalam 3 tingkatan, Puasa umum, puasa khusus, dan puasa khususil khusus” (Ihya-jld 1/277). Imam Ibnu Rajab Al-Hambali berkata ” Tingkatan kedua orang puasa adalah yang puasa di Dunia ini karena karena Allah, maka ia menjaga kepala dan apa yang dibawahnya, menjaga perut dan apa yang di sekelilingnya dan mengingat mati serta pasca kematian, orientasi hidupnya akherat maka hari Iednya adalah hari bertemu dengan Rabnya dan hari kebahagiannya adalah hari ketika ia melihat Rabnya”. Dari perkataan dua ulama ini menunjukan bahwa ada diantara orang yang berpuasa hanya mendapatkan keletihan tanpa ada keistemewaan yang ia dapatkan dan ada juga jenis orang yang berpuasa dan mendapatkan keistimewaan yaitu orang yang dapat mempersiapkan diri dari sisi ahklaq, karena tanpa persiapan sisi ini puasa hanya akan menahan lapar dan haus saja tanpa mampu menjaga akhlaq sehingga puasa kita menjadi nihil dari sisi pahala.Hal itu sebagaimana yang dikatakan oleh Raulullah SAW ” “Berapa banyak orang yangg puasa namun mereka tdk mendapatkan dari puasa mereka kecuali lapar dan haus” (HR.Thabrani, Ahmad dan Baihaqi). Diantara akhlaq atau sikap yang harus dijaga dari saat ini sbb:

§ Menjaga penglihatan dan menghindarinya dari obyek yang tdk baik.

§ Menjaga lisan dari perkataan yang bathil dan tdk bermanfaat. Rasulullah SAW bersabda ” Apabila kalian sedang berpuasa janganlah berkata dengan perkataan kotor (keji) dan janganlah melakukan perbuatan bodoh (berteriak,mencela) apabila ada orang yang menghina katakan kepadanya bahwa saya sedang puasa” (HR.Muttafaq ‘alaihi). Maka ketika mampu menjaga lisan maka insya Allah kita akan terhindar dari puasa yang sia-sia namun ketika kita tidak mampu untuk itu maka puasa kita akan sia-sia, sebagaimana yang disinyalir oleh Rasulullah SAW “Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan bohong maka Allah tidak menperdulikan ibadah puasanya” (HR. Ibnu Majah).

§ Menjaga pendengaran dari hal-hal yang bathil.

§ Tidak memperbanyak mengkonsumsi makanan ketika berbuka. Memperbanyak makanan ketika berbuka adalah hal yang kurang baik karena akan menyebabkan.

E. Persiapan Secara Materi
Dari Abi Hurairah ra bahwasanya Rasulullah SAW bersabda “Rasulullah SAW bersumpah tidak ada bulan yang paling baik bagi orang beriman kecuali bulan Ramadhan, dan tidak ada bulan yang paling buruk bagi orang munafik kecuali bulan Ramadhan, dikarenakan pada bulan itu orang beriman telah menyiapkan diri untuk berkonsentrasi dalam beribadah dan sebaliknya orang munafik sudah bersiap diri untuk menggoda dan melalaikan orang beriman dari beribadah” (HR.Imam Ahmad). Sabda Rasul SAW yang berbunyi ” dikarenakan orang beriman telah menyiapkan diri untk berkonsentrasi dalam beribadah” diterangkan oleh para ulama sbb ” Hal itu dikarenakan orang beriman telah menyiapkan diri dari sisi materi untuk memberikan nafkah kepada keluarganya karena mereka ingin konsentrasi beribadah, sebab memperbanyak Qiyam lail menyebakan mereka harus banyak tidur diwaktu siang dan memperbanyak I’tikaf menyebabkan mereka tidak bisa untuk beraktifitas diluar masjid, hal ini semua menyebabkan mereka tidak bisa untuk melakukan aktifitas mencari ma’isyah, maka itu mereka mempersiapkan diri jauh-jauh hari sebelum datang bulan Ramadhan agar mereka dapat konsern dalam beribadah serta mendapatkan keutamaan bulan yang mulia ini”.Disamping hal tersebut diatas persiapan dari sisi materi penting juga kita laksanakan agar kita dapat mencontoh Rasulullah dari kedermawanan yang beliau contohkan ketika datang bulan Ramadhan sebagaimana yang riwayatkan dari banyak hadits. Dari kitab Shahihain Ibnu ‘Abbas ra berkata ” Rasulullah adalah manusia yang paling dermawan, dan beliau semakin dermawan pada bulan Ramadan ketika berjumpa dengan Jibril untuk bertadarus Al-Quran, kedermawanan Rasulullah ketika itu bagaikan angin yang berhembus, ” dari Riwayat Imam Ahmad disebutkan ” Ia tdak diminta sesuatu kecuali diberinya”. Maka tanpa persiapan dari sisi materi kita tdk akan mampu mencontoh dan mengikuti kedermawanan Rasulullah SAW.2.

Persiapan dari sisi lingkungan.
Lingkungan adalah faktor yang tidak dapat kita abaikan dalam menyiapkan diri menyambut kedatangan bulan suci Ramadan, sebab lingkungan mempunyai peranan yang sangat penting dalam mendukung proses pelaksanaan ibadah dibulan Ramadan.

I. Rumah.
Rumah adalah lingkungan yang paling utama dalam kehidupan seorang manusia, karena disitulah sebagian besar kehidupannya ia habiskan. Rumah merupakan nikmat yang harus disyukuri maka ketika Allah SWT mengazab orang yahudi bani Nadzhir mereka di azdab dengan mengeluarkan mereka dari rumah-rumah mereka (QS.59:2). Maka kita sebagai seorang muslim harus mengkondisikan tempat tinggal kita agar dapat menunjang kekhusuan amaliah ibadah kita selama bulan Ramadan. Diantara hal yang paling harus kita perhatikan dalam mengkondisikan rumah adalah masalah Media, terutama TV karena media ini adalah media yang sangat tinggi pengaruhnya dalam mengganggu kekhusuaan ibadah kita. Maka kita harus bisa meminimalisir dalam menggunakan media ini.

II. Tetangga.
Disamping rumah yang harus kita kondisikan juga para tetangga, yaitu dengan cara memberikan keterangan dan anjuran untuk menyiapkan kedatangan bulan Ramadan, dalam hal ini dapat kita lakukan dengan berkoordinasi dengan para tokoh apakah Pa’ RT / RW dan juga para kyai yang ada dilingkungan sekitar kita.

III. Tempat Ibadah (Masjid/Mushalla).
Tempat ibadah juga harus kita siapkan dalam menyambut bulan suci Ramadan, dengan 2 cara, pertama secara material yaitu dengan mengadakan pembersihan umum dan perbaikan. Kedua secara Immaterial yaitu dengan mengadakan acara Tau’iyah (Penyuluhan) tentang puasa dan pentingnya mengisi ramadan dg amalaiah secara optimal.

IV. Tempat Kerja dan Pasar.
Biasanya Sebelum memasuki syahrul awakhir kita masih tetap mengadakan kegiatan dan aktifitas di kantor atau tempat-tempat kerja kita, maka kita juga harus mengadakan persiapan dengan melakukan penyadaran yang menyeluruh apakah dengan mengadakan pemasangan famplet, pengajian atau dengan mengirim email keteman-teman yang sekantor ttg Ramadan dan amaliah ibadah Ramadan.

Sumber : www.pkpu.or.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar