Jumat, 17 Desember 2010

BIOGRAFI EMPAT IMAM MADHAB

1. Imam Hanafi
Nama lengkapnya adalah An- Nu’man bin Zauthi At- Taimi Al Kufi, kepala suku dari bani Tamim bin Tsa’labah. Ada yang mengatakan bahwa sebab penamaannya dengan hanifah adalah karena beliau selalu membawa tinta yang disebut hanifah dalam bahasa irak. Beliau dilhirkan di kufah pada tahun 80 H tepatnya pada masa pemerintahan kholifah Abdul Malik bin Marwan. Abu Hanifah adalah seorang yang ahli fiqih dan terkenal dengan keilmuannya. Selain itu dia juga terkenal dengan kewara’annya, banyak harta, sangat memuliakan dan menghormati orang- orang disekitarnya serta sabar menuntut ilmu siang dan malam.

Menurut Abdurrahmn bin Muhammmad bin Mughirah, Abu hanifah adalah seorang guru yang banyak memberikan fatwa kepada kepada masyarakat di masjid kufah dengan ciri khasnya yaitu memakai Kopiah panjang berwarna hitam. Dalam melaksanakan hukum yang ada, Abu Hanifah terkenal sebagai seorang tokoh yang tiada diragukan komitmennya untuk mengikuti sunnah rasul. Dalam hidupnya, Abu Hanifah sepertinya tidak henti- hentinya haus dari lautan ilmu sampai- sampai puluhan guru telah ia temui beberapa diantaranya yaitu:
Atha’ bin Abu Rabiah, Ashim bin Abi An Najwad, Alqamah bin marsyad, Hammad bin Suliman, Abu Ja’far Muhammad bin Ali, Yahya bin Said Al- Anshari, Hisyam bin Uswah dan yang lain.
Para Ahli sejarah mengatakan bahwa Abu Hanifah meninggal pada usia 70 tahun tepatnya tahun 150 H. Abu Hanifah meninggal di dalam penjara Baghdad, beliu dipenjarakan oleh khalifah Al Mansur karena penolakan terhadap jabatan hakim yang akan diberikan kepadanya.
Tetapi ada riwayat lain yang menyatakan bahwa sebenarnya penolakannya untuk menjabat sebagai hakim pada masa itu bukanlah penyebab utama pembunuhan keji tersebut. Akan tetapi adalah adanya beberapa orang yang memusuhi imam abu hanifah lalu memfitnah atau memberikan keterangan kepada Al Mansur bahwa Abu Hanifah adalah orang yang mempengaruhi Ibrahim bin Abdillah bin Al Hasan bin Al Husain bin Abi Thalib untuk memeranginya di Basrah, sehingga Al Mansur sangat takut dan tidak mampu mengambil keputusan.

2. Imam Maliki
Imam Malik lahir pada tahun 93 H/713 M. Beliau memiliki nama lengkap Malik bin anas bin Malik bin Abi Amr bin Amr bin Al Harits bin Ghaiman bin Khutsail bin Amr bin Al Harits Al Ashbahi Al Humairi, Abu Abdillah Al Madani dan merupkn imam dari Al Hijrah. Nenek moyang mereka berasal dari bani Tamim bin Murrah dari suku Quraisy. Malik adalah sahabat Usman bin Ubaidillah at Taimi, saudar thalhah bin Ubaidillah. Imam Malik tumbuh didalam keluarga yang bahagia dan berkecukupan.
Imam malik mulai menuntut ilmu ketika umurnya memasuki belasan tahun, sedangkan Imam Malik mulai memberikan fatwa dan memberikan keterangan tentang hukum ketika umurnya 21 tahun. Dan orang- orang telah mengambil hadist darinya di saat dia masih muda belia. Orang- orang dari berbagi penjuru sudah mulai menuntut ilmu kepadanya sejak pada akhir kekuasaan Abu Ja’far Al Mansur. Dan orang- orang mulai ramai- ramai menuntut ilmu kepadanya ketika pd zman khalifah ar Rasyid sampai Malik meninggal.
Semasa hidupnya, beliau memiliki kemulian jiwa serta selalu berhati- hati dalam meriwayatkan hadist serta gigih menentang para ahlul bid’ah. Imam An Nawawi bercerita bahwa Imam Malik mengambil hadist dari 900 orang guru yaitu 300 dari generasi tabi’in dan 600 dari generasi tabi’it tabi’in. Guru- guru imam malik adalah orang yang dia pilih dan pilihan dari imam malik adalah dudasarkan pada ketaatnnya beragama, ilmu fiqihnya, cara meriwayatkan hadist, syarat- syarat meriwayatkan dan mereka adalah orang- orang yang bisa dipercaya.
Karya Imam Malik yang paling terkenal adalah Al Muwatha’. Imam Malik mengarang Al Muwatha’ bertujuan untuk mengumpulkan hadist- hadist shahih yang berasal dari Hijaz di dalamnya disertakan pendapat- pendapat dari para sahabat, tabi’in dan tabi’it tabi’in. Imam Malik telah mengumpulkan hadist- hadist dalam Al Muwatha’ sebanyak 10000 hadist, beliau senantiasa meneliti hadist tersebut setiap tahunnya dan banyak hadist yang tereliminasi sehingga hanya tersisa seperti yang ada sekarang.
Pada usia 85 tahun Imam Maliki wafat dalam keadaan sakit tepatnya di waktu subuh pada tanggal 14 rabiul wal tahun 179 H.
3. Imam Syafi’i
Imam Syafi’i memiliki nama lengkap Muhammad bin Idris bin Abbas bin Utsman bin Syafi’i bin As Saib bin Ubaid bin Abdi Yazid binHasyim bin Muthalib bin Abdi Manaf bin Qushay bin Killab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ai bin Ghalib. Nama panggilannya adalah Abu Abdillah. As Syafi’i lahir di Ghaza, ayahnya meninggal dalam usia masih muda sehingga Muhmmad Idris Syafi’I menjadi yatim dalam asuhan ibunya. Karena ibunya khawatir terlantar maka pada usia 2 tahun syafi’i di ajak ibunya pindah ke kampung halamannya di Mekah.Di Mekah imam syafi’i mengikuti latihan memanah, selain itu beliau juga menekuni bahasa arab dan syair hingga membuat dirinya menjadi anak paling pandai pada bidang tersebut. Setelah menguasai keduanya Imam Syafi’i lalu menekuni dunia fiqih dan akhirnya menjdi ahli fiqih terkemuka di masyarakat.
Imam Syafi’i memperdalam fikih dari Muslim bin Khalid az Zanji dan imam- imam makkah lain. Setelah itu beliau pindah ke Madinah dengan tujuan berguru kepada Abu Abdillah Malik bin Anas. Setelah berguru kepada Imam Malik lalu pindah ke Yaman. Di Yaman ini beliau terkenal sebagai seorang yang berbudi prkerti dan mengajak manusia untuk mengikuti sunnah Rasululllah. Dari Yaman beliau pindah ke Irak untuk menyibukkan diriny dalam ilmu agama. Di Irak ia berdebat dengn muhammad bin Al Hasan dan ulama yang lain. Di sana beliu menyebarkan ilmu hadist, mendirikan madhabnya dan membantu perkembangan sunnah. Hasilnya nama dan keutamaan imam syafi’i tersebar dan semakin dikenal hingga namanya membumbung ke angkasa memenuhi setiap daratan bumi islam.
Selama tinggal di irak ini beliau menelurkan kitab karyanya yang diberi nama Al Hujjah yang kemudian dikenl dengan qaul qadim as- syafi’i. Pada tahun 199 H beliu meninggalkan irak untuk pergi ke mesir, semu karyanya yang terkelnal dengan qaul jadid ditulis di Mesir.
Al Baihaqi dalam manaqib As Syafi’i mengatakan bahwa imam syafi’i telah menghasilkan sekitar 140-an kitab, baik dalam ushul fiqh maupun furu’(cabang).
Murid- murid Imam syafi’i membagi karya imam syafi’i menjadi dua bagian yaitu Al Qadim dan Al Jadid. Beberapa Karya- karyanya yaitu:
• Kitab Al Umm
• Kitab As Sunan Al Ma’tsurah
• Kitab Ar Risalah
• Kitab Musnad
• Kitab Ikhtilaf Al Hadist (dicetak menjadi satu dengan al umm)
• Kitab Al Aqidah
• Kitab Ushul Ad Din wa Masa’il As Sunnah
Ada beberapa riwayat yang menytakan bahwa imam syafi’i menderita penyakit kronis, sampai- sampai darahnya mengalir ketika dia sedang menaiki kendaraannya. Kiprah imam syafi’I yang cemerlang berakhir dengan kematian yang menghampirinya. Akan tetapi cinta manusia terhadp ilmu dan karya- karyany masih tetap memenuhi bumi sampai sekarang. Beliau wafat pada hari jum’at, buln rajab tahun 204 H/820 M.
4. Imam Hambali
Nama lengkap beliau adalah Abu Abdillah Ahmd bin Muhammad bin Hambal bin Hilal bin Asad bin Idris bin Abdillah bin Hayyan bin Abdillah bin Anas bin Auf bin Qasath bin Mazin bin Saiban bin Dzahl bin Tussa’labah bin Ukbah bin Sha’b bin Ali bin bakar bin Wail bin Qasith bin Hanab bin Qushay bin Da’mi bin Judailah bin Asad bin Rabi’ah bin Nazzar bin Ma’d bin adnan.
Imam Hambali lahir di Baghdad pada Rabiul Awal 164 H/ 780 M. Ayahnya bernama Muhammad adalah seorang walikota daerah Sakhras dan salah seorang anak penyeru daulah Abbasiyah. Ayahnya meninggal dunia ketika Imam Hambali berusia 15 tahun (179 H). Semasa hidupnya beliau adalah tokoh ulama yang terkenal akan kezuhudannya, kewara’annya dan berbudi pekerti serta akhlak yang mulia.
Abu Nuaim menceritakan bahwa Imam Ahmad bin Hambal merupakan contoh figur seorang imam yang selalu mengikuti sunnah. Dia merupakan suri teladan bagi orang- orang sesudahnya yng tidak pernh berpaling dari tuntunan sunnah dan tidak suka mengotak- atik sunnah dengan logika. Hafalannya terhadap hadist serta illat- illatnya ibarat gunung yang kokoh dan lautan yang sangat dalam.
Karya beliau yang terkenal adalah ”Al Musnad” di dalmnya terdapat hadist sebanyak 30000 hadist. Imam Hambali juga mempunyai karya kitab lain seperti: At Tafsir yang memuat 120 ribu hadist; An Nasikh Wa Al Mansukh; At Tarikh; Hadist Syibah Al Muqaddam wa Al Mu’akhor fi Al Qur’an; Jawabat Al Qur’an; Al Manasik; Al Kabir wa As Shaghir dan lain- lain.
Imam Ahmad bin hambal manghembuskan nafas terakhirnya pada malam jum’at 12 rabiul awal dikarenakan sakit pada usia 75 tahun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar