Kamis, 15 Juli 2010

METODE PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN

Pendidikan pada hakikatnya akan mencakup kegiatan mendidik, mengajar dan melatih. Kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai suatu usaha untuk mentransformasikan nilai-nilai. Maka dalam pelaksanaannya, kegiatan tersebut harus berjalan secara serempak dan terpadu antara pendidik dan peserta didik. Nilai-nilai yang akan ditransformasikan mencakup nilai religi, nlai kebudayaan, pengetahuan dan ketrampilan. Agar prosese transformasi nilai berjalan secara lancar maka ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, salah satunya yaitu adanya metode pendidikan yang sesuai dengan kemampuan pendidik dan peserta didik, sesuai dengan materi serta tujuan yang akan dicapai dan sesuai dengan situasi dan kondisi dimana pendidikan berlangsung.
Oleh karena itu guru harus mampu menjembatani segala permasalahan yang timbul didalam proses belajar mengajar, maka metode seperti apa yang harus digunakan oleh pendidik?
Pengajaran peserta didik akan kami bahas di dalam makalah kami ini, diantaraya mengenai beberepa macam metode yang tepat untuk anak didik yang tidak lepas dari aspek islam lewat hadits-hadits tentang metode pengajaran.

II. RUMUSAN MASALAH
A. Pengertian Metode Pendidikan dan Pengajaran.
B. Hadist Tentang Metode Pendidikan dan Pengajaran.
1) Hadist Anas bin Malik tentang membuat mudah, gembira, dan kompak.
2) hadist Aisyah tentang menyampaikan perkataan yang jelas dan terang.
3) Hadist Abu Hurairah tentang metode tanya jawab.
4) Hadist Anas bin Malik tentang metode diskusi.

III. PEMBAHASAN
A. Pengertian Metode Pendidikan dan Pengajaran
Satu dari berbagai komponen penting untuk mencapai tujuan pendidikan adalah ketepatan menentukan metode. Sebab dengan metode yang tepat, materi pendidikan dapat diterima dengan baik. Metode diibaratkan sebagai alat yang dapat digunakan dalam suatu proses pencapaian tujuan. Tanpa metode, suatu materi pelajaran tidak akan dapat berproses secara efektif dan efisien dalam kegiatan pembelajaran menuju tujuan pendidikan.
Secara etimologi kata metode berasal dari bahasa Yunani yaitu meta yang berarti ”yang dilalui” dan hodos yang berarti ”jalan”, yakni jalan yang harus dilalui. Jadi secara harfiah metode adalah cara yang tepat untuk melakukan sesuatu. Secara terminologi, para ahli memberikan definisi yang beragam tentang metode, di antaranya pengertian yang dikemukakan, bahwa metode adalah cara yang di dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan.
Jadi, metode paendidikan adalah suatu cara yang sistematis dalm proses mengubah sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok orang dengan uasaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan proses, cara, perbuatan, dan mendidik

B. Hadist tentang Metode Pendidikan dan Pengajaran
1) Hadist Anas bin malik tentang membuat mudah, gembira dan kompak.
عن أنس بن مالك عن النبي صلى الله عليه وسلم قال يسروا ولاتعسروا
وبشروا ولا تنفروا (أخرجه البخارى في كتاب العلم)
Artinya : “ Dari Anas bin Malik ra. Nabi SAW bersabda : permudahlah dan jangan kalian mempersulit, bergembiralah jangan buat ( mereka ) lari dari dalam ( islam )”.
( HR. Bukhari )
Dari hadist diatas dapat diketahui bahwa Nabi telah memberikan contoh metode pendidikan dan pengajaran yang baik. Dalam proses belajar mengajar perlu perlu adanya niat-niat diantaranya :
1) Hendaknya tidak mempersulit dan mudah dipahami oleh peserta didik.
Menurut Al-Ghazali kewajiban utama dari seorang pendidik adalah mengajarkan sesuatu yang mudah dipahami oleh anak didiknya, karena masalah-masalah yang rumit akan mengakibatkan kekacauan pikiran sehingga dikhawatirkan peserta didik akn putus asa dalam proses pembelajarannya.
2) Hendaknya mengajar dengan hati gembira atau senang.
Ajaran Islam memberikan prioritas pada upaya penggugah suasana gembira. Secara umum, telah kita ketahui bahwa menciptakan suasana gembira hendaknya lebih diutamakan daripada menakut-nakuti. Seorang pendidik seharusnya tidak menampakkan wajah yang masam pada peserta didik karena jika ada permasalahan yang membuat hatinya sedih maka hal ini akan berdampak pada proses belajar mengajar.
3) Selalu kompak
Seorang pendidik dan peserta didik harus kompak agar tidak terjadi kesetimpangan dan suasana belajar mengajar bisa kondusif.
4) Tidak menyakiti
Dalam proses belajar mengajar, ancaman ataupun hukuman yang diberikan hendaklah tidak menyakiti peserta didik. Tujuan dari hukuman tersebut adalah untuk mendidik.
2) Hadist Aisyah tentang menyampaikan perkataan yang jelas dan terang.
عن عائشة رحمها الله قالت كان كلام رسول الله صلى الله عليه وسلم
كلاما فصلا يفهمه كل من سمعه (أخرجه ابو داود في كتاب الادب)
Artinya : “ Dari Aisyah ra. Mengatakan bahwa ucapan Rasulullah SAW adalah uacapan yag jelas, dapat memahamkan bagi setiap orang yang mendengarkannya “. ( HR. Abu Daud )
Dari hadist tersebut menunjukan bahwa ucapan Rasulullah SAW selalu jelas dan dapat dipahami bagi setiap oarang yang mendengarkannya. Hal ini patut menjadi contoh bagi kita sebagai calon guru untuk dapat memberikan penjelasan secara detail agar anak didik dapat menerima damn memahami apa yang kita sampaikan.
3) Hadist Abu Hurairah tentang metode tanya jawab
عن ابى هريرة قال قال رجل يا رسول الله من أحق الناس بحسن الصحبة
؟ قال امك ثم امك ثم امك ثم أبوك ثم أدناك أدناك (أخرجه مسلم في
كتاب البر والصلة والادب)
Artinya : “Dari Abu Hurairah ra. Seorang laki-laki bertanya kepada rasulullah SAW : “Ya Rasulullah siapa yang paling berhak memperoleh pelayanan dan persahabatan?” Nabi menjawab :“Ibumu!” kemudian “Ibumu!” kemudian “Ibumu!” kemudian “ayahmu” kemudian orang yang lebih dekat serta orang yang lebih dekat denganmu.”( HR. Muslim )
Metode tanya jawab adalah pembicaraan antara dua orang atau lebih, dalam pembicaraan tersebut mempunyai tujuan dan topik tertentu. Metode ini berusaha menghubungkan pemikiran seseorang dan orang lain, serta mempunyai manfaat bagi pelaku ( orang yang bertanya dan orang yang menjawab ).
Metode tanya jawab sering digunakan oleh Rasulullah SAW dalam mengajarkan ajaran yang dibawa kapada para saahabat. Metode ini akan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya tentang sesuatu yang tidak mereka pahami.
Firman Allah SWT :
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ إِلَّارِجَالًا نُوحِي إِلَيْهِمْ فَاسْأَلُوا أَهْل الذِّكْرِإِنْ
كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
Artinya : “Dan Kami tidak mengutus sebelum kami, kecuali oarng-orang lelaki yang kami beri wahyu kepada mereka, maka bertanyalah kepada orang-orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui”. ( QS. An Nahl :43 )
Pada dasarnnya metode tanya jawab adalah tindak lanjut penyajian ceramah yang disampaikan pendidik. Dalam hal penggunaan metode ini, Rasulullah SAW menanyakan kepada para sahabat tentang penguasaan terhadap suatu masalah.
4) Hadist Anas bin Malik tentang metode diskusi
عن أنس رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم انصر
أخاك ظالما أو مظلوما قالوا يا رسول الله هذا ننصره مظلوما فكيف
ننصره ظالما قال تأخذ فوق يديه (أخرجه البخارى في كتاب الظالم
والغصب)
Artinya : “Dari Anas bin Malik ra berkata : rasulullah SAW bersabda : “Tolonglah saudaramu yang dhalim atau yang didhalimi”. Berkata seorang laki-laki : “Ya Rasulullah jika kami menolong yang didhalimi maka bagiamana kamimenolong yang dhalim?” Rasulullah menjawab : “Tahanlah ( hentikan ) dia”.(HR. Muslim)
Metode diskusi adalah suatu proses yang melibatkan dua individu atau lebih, saling tukar informasi, dan saling memperhatikan pendapat dalam memecahkan masalah tertentu.
Metode ini digunakan dalam penyajian bahan pelajaran, dimana pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengumpulkan pendapat, menyusun kesimpulan atau berbagai alternatif pemecahan masalah. Kelebihan dari metode diskusi yaitu suasana kelas makin hidup, dapat menaikkan prestasi kepribadian individu, menumbuhkan sikap toleransi, demokrasi serta berfikir kritis dan sistematis.

IV. KESIMPULAN
1. Metode pendidikan dan pengajaran yaitu cara yang dipergunakan pendidik dalam menyampaikan bahan pelajran kepada peserta didik, sehingga dengan metode yang tepat dan sesuai, bahan pelajaran dapat dikuasai dengan baik oleh peserta didik.
2. Adapun beberapa metode pendidikan dan pengajaran yang digunakan oleh Rasulullah SAW dalam menyebarkan dakwahnya diantaranya :
- Metode membuat mudah dan kompak
- Metode menyampaikan perkataan yang jelas dan terang
- Metode tanya jawab
- Metode diskusi
3. Dalam metode membuat mudah dan kompak seorang pendidik dituntut untuk mengajarkan sesuatu yang mudah dipahami oleh anak didiknyaselain itu kekompakan antara pendidik dan peserta didik juga harus dibina agar tidak terjadi kesetimpangan dan suasana belajar bisa kondusif.
4. Pada metode menyampaikan dengan jelas dan terang seorang pendidik harus mampu memberikan penjelasan secara detail agar peserta didik dapat menerima dan memahami apa yang disampaikan denagan mudah.
5. Metode tanya jawab merupakan suatu metode yang digunakan dalam proses belajr mengajar dimana seorang pendidik mengajukan pertanyaan kepada peserta didik atau sebaliknya, tentang suatu topik bahasan. Dalam hal penggunaan metode ini, rasulullah menanyakan kepada para sahabat tentang penguasaan terhadap suatu masalah.
6. Metode diskusi digunakan dalam penyajian bahan pelajaran, dimana pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berpendapat, menyususn kesimpulan, atau berbagai alternatif pemecahan masalah.

DAFTAR PUSTAKA
Al Abasyi, M. Athiyaha, Dasar-dasar Pokok pendidikan Islam, Jakarta: Pustaka Nasional, 1995
Arifin, M, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bina Aksara, 1996
Bahreisj, Hussein, Himpunan Hadits Shahih Bukhari, surabaya: Ikhlas Surabaya, 1980
Bukhari, Imam, Shahih Bukhari, Beirut: Dar Al Kutub Al Islamiyah, 1991
Daud, Abu, Sunan Abu Daud, Beirut: Dar Al Fikr, 1990
Departement Agama RI, Al Quran dan Terjemahannya, Bandung: SYGMA, 2005
Nahlawi, Abdurrahman, Ushulut Tarbiyah Islamiyah wa Asalibiha fi baiti wal Madrafati wal Mujtama' terjemah, Jakarta: Gema Insani Press, 1996
Poerwakatja, Soegarda, Ensiklopedia Pendidikan, Jakarta: Gunung Agung, 1982
Surakhmad, Winarno, Pengantar Interaksi Belajar Mengajar, Bandung: Tarsito, 1998
Toha, Chabib, Proses Belajar Mengajar PAI, Yogyakarta: Pustaka Belajar, 1998

Tidak ada komentar:

Posting Komentar