Senin, 27 Januari 2014

SILABUS IPA KURIKULUM 2013 KELAS VII



 SILABUS MATA PELAJARAN:
IPA

Satuan Pendidikan         : SMP
Kelas /Semester             : VII 
Kompetensi Inti               :
KI 1 : 
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 ;
 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI 3: 
Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4: 
Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

SILABUS IPA KURIKULUM 2013 KELAS IX

Satuan Pendidikan : SMP/ MTs
Kelas/ Semester     : IX / Gasal
Kompetensi Inti        : 
KI 1   :
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI 2    :
Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. 
KI 3    :
Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. 
KI 4    :
Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. 

Minggu, 12 Januari 2014

Menjelang Pesta Demokrasi (Pilkades) di Desa Pilanggede



Sekitar dua minggu lagi akan ada pemilihan kepala desa di Pilanggede Balen Bojonegoro yang tak lain adalah tempat kelahiranku. Yup… tepat hari kamis  tanggal 30 Januari 2014 pesta demokrasi kecil-kecilan itu insya allah akan dilaksanakan.
         Pemilihan Kepala Desa (Kades) atau kadang juga disebut Lurah, adalah hal yang sudah menjadi “tradisi” di negara demokrasi seperti Indonesia. Sama seperti Pemilihan Presiden, CaLeg, Bupati, atau Gubernur, masyarakatlah yang menentukan siapa yang akan menjadi pemimpin mereka. Namun tentunya ada calon-calon pemimpin yang mencalonkan diri ataupun dicalonkan oleh para botoh (orang-orang yang membiayai calon pemimpin tersebut. Masyarakat diberikan pilihan calon pemimpin yang kebanyakan tidak mereka kenal, serta niat dari calon pemimpin tersebut. Yang masyarakat tahu seringnya visi dan misi dari para calon. Itupun seringnya sedikit orang yang tahu dan juga mau tahu.

Sabtu, 11 Januari 2014

Ah... Aku rindu kamu (Kota Semarang)

Sudah tepat 1,5 tahun  saya meninggalkan kota Semarang, Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah. Saya selalu suka kota Semarang, entah kenapa aku gak tau. Tapi yang jelas kota yang terkenal dengan lumpianya ini selalu membuatku rindu. Selama kurang lebih sekitar 4 tahun saya merantau ke kota ini untuk tholabul ilmu (kuliah) di IAIN Walisongo. Selama 4 tahun pula saya mulai jatuh cinta dengan kota ini.

Kamis, 09 Januari 2014

MENIKMATI HIDUP DI DESA


Suasana kedamaian dan asri tanpa asap polusi masih bisa dirasakan. Udara yang masih terasa bersihnya selalu menjadi asupan oksigen bagi warga desa kecil yang berada di bantaran bengawan solo.   Matahari yang hangat, Canda tawa sahabat, Air sungai yang jernih & bersih ( Dapat digunakan untuk mandi ), Kicauan burung yang sembari joget, Aktivitas petani yang ramah, hamparan sawah yang indah bersahabat, dan udara yang segar dengan kadar polusi yang sangat-sangat rendah sekali.
Desa saya bernama Pilanggede, berada di Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur. Jarak desa Pilanggede sekitar 20 km dari Pusat Kabupaten Bojonegoro.

Rabu, 08 Januari 2014

MENJADI GOOD LISTENER



Seringkali saya bertanya kepada anak-anak didik saya di kelas tentang kriteria guru yang baik, hal ini saya lakukan sebagai evaluasi diri dalam upaya memberikan pelayanan yang terbaik kepada anak-anak didik saya. Dan salah satu kriteria guru yang baik dan dicintai oleh mereka adalah guru yang mau mendengar.
Walaupun Saya bukan guru Bimbingan Konseling  (BK )nya Siswa  (MTs) namun saya sering menjadi tempat  curhatnya mereka, lantas apa yang semestinya saya lakukan...?

Senin, 06 Januari 2014

Hari ke-2 di Semester Genap 2013/2014

Tuesday,  07th January 2014.
Hari kedua pembelajaran aktif di Semester II ini, pagi ini kubuka kembali file-file untuk persiapan akreditasi yang sudah 1 bulan lebih saya biarkan tertumpuk begitu saja di dalam loker saya.

Huff… banyak debu terlihat pada tumpukan stop map paling atas. Jujur, rasa malas ini belum juga mau pergi, tapi segera saya tepis jauh rasa itu.  Setelah simulasi akreditasi oleh Tim SSQ Ausaid di akhir oktober lalu, belum ada kabar lagi kapan   akreditasi oleh BAN akan dilaksanakan, karena jadwal untuk  madrasah kami pun tak kunjung turun.

Renungan & pertanyaan

Kurikulum 2013, dengan segala masalah dan kontroversinya, adalah upaya penyempurnaan terhadap KTSP 2006. Itu kalau kita cermati dari filosofi yang dicobajelaskan, baik dalam sambutan tertulis Mendikbud, maupun pada uraian kelima lampiran Permendikbud No.81 A Tahun 2013. Semangat KTSP adalah kemandirian lokal Satuan Pendidikan, bukan semata-mata karena pemerintah pusat malas dan ingin membagi beban kerja. Kemandirian lokal itu memang mutlak diperlukan karena guru, sebagai ujung tombak pendidikan, adalah pelaku aktif pendamping murid, yang sudah sepantasnya tahu kebutuhan riil murid.

CATATAN AWAL TAHUN 2014

Bertemu kembali dengan sahabat lama membuat saya berpikir dan merenungi perjalanan yang sudah saya lalui selama ini.
1,5 tahun lalu, rasanya br kmrn. Saat kami bersama2 menjalani hari di kampus yang sama. Tertawa dan bercanda seolah tak ada hari esok yang perlu di risaukan. Berbagi idealisme, berbagi tawa dan ribut bersama, upsss
Jalan hidup setiap insan (saya, sahabat saya, dan juga Anda pembaca) seringkali merupakan route yg berjalan di luar ekspektasi awal. Tak kurang dari kita sekian tahun yang lalu berencana & menggariskan jalan hidup yang diinginkan. Dalam kenyataannya banyak skali dinamika yang tak pernah disangka. Setidaknya itulah yang akan Anda rasakan bila mengalami kejadian seperti yang saya - dan kedua sahabat saya- alami. Perjalanan hidup telah membawa kita menjadi tiga sosok yang sama sekali berbeda dari keadaan semula. Meski tentunya tak berarti bahwa karakter dan idealisme kami berubah juga. Sampai hari ini saya masih seorang Ririn seperti 1,5 tahun lalu, begitu juga sahabat2 saya.
Yah… begitulah kami

Kamis, 02 Januari 2014

WARNING!! RESEP INI DAPAT MEMBUAT GURU MENJADI HEBAT

Untuk menjadi guru hebat ada resepnya. Jika bahan utama untuk menjadi guru hebat ini digabungkan dengan benar, akan menghasilkan kelas yang sangat efektif dan siswa yang produktif. Guru hebat adalah guru yang memiliki mutu tinggi, terampil, dan mampu memberi pengaruh besar sehingga mampu memberi dampak sepanjang hidup pada kehidupan siswa.

Di dalam kelas berkumpul siswa dengan beragam latar belakang, kemampuan dasar, bakat, tantangan, dan pengalaman. Guru tidak bisa memandang siswanya bagai “sepotong kue” yang mudah dibuatnya dengan resep racikannya sendiri. Guru memerlukan memikiran dan menemukan cara yang tepat untuk menghasilkan cita rasa yang sesuai dengan keinginan setiap siswa.