Minggu, 17 April 2011

KURIKULUM 2004 (KBK) DAN KURIKULUM 2006 (KTSP)

Kurikulum Sains disempurnakan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Sains secara nasional. Saat ini kesejahteraan bangsa bukan lagi bersumber pada sumber daya alam dan modal yang bersifat fisik, tetapi bersumber pada modal intelektual, modal sosial dan kepercayaan (kredibilitas). Dengan demikian, tuntutan untuk terus menerus memutakhirkan pengetahuan sains menjadi suatu keharusan. Mutu lulusan tidak cukup bila diukur dengan standar lokal saja sebab perubahan global telah sangat besar mempengaruhi ekonomi suatu bangsa. Industri baru dikembangkan dengan berbasis kompetensi sains dan teknologi tingkat tinggi, maka bangsa yang berhasil adalah bangsa yang berpendidikan dengan standar mutu yang tinggi. Pengembangan kurikulum Sains merespon secara proaktif berbagai perkembangan informasi, ilmu pengetahuan, dan teknologi, serta tuntutan desentralisasi. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan relevansi program pembelajaran dengan keadaan dan kebutuhan setempat. Kompetensi sains menjamin pertumbuhan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, penguasaan kecakapan hidup, penguasaan prinsip-prinsip alam, kemampuan bekerja ilmiah dan bersikap ilmiah sekaligus pengembangan kepribadian Indonesia yang kuat dan berakhlak mulia

LABORATORIUM KIMIA FISIK

I. Latar Belakang
Laboratorium Kimia Fisik merupakan salahsatu dari 7 laboratorium yang berada dijurusan kimia. Laboratorium ini didirikan sejalan dengan mulai diterimanya mahasiswa S-1 prodi kimia. Secara substansi peranan laboratorium kimia fisik adalah memberikan landasan teoritis dan konsep untuk bidang lain di jurusan kimia. Komposisi staff kimia fisik dengan latar belakang ilmu murni dan ilmu terapan memberikan kekuatan dalam pelaksanaan pembelajaran yang lebih komprehensif karena dapat memberikan landasan konsep disertai dengan aplikasinya.